Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Nilai Belum Perlu Perppu untuk Antisipasi ISIS

Kompas.com - 28/03/2015, 18:43 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan RI, Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, mengatakan bahwa ancaman kelompok Negara Islam Irak dan Syiria (ISIS) di Indonesia belum membuat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) untuk mengantisipasi penyebaran paham kelompok ekstremis itu mendesak untuk diterbitkan.

"Ancamannya (ISIS) ada, tapi belum terlalu terlihat," ucap Ryamizard seusai memberi pengarahan pada acara Musyawarah Nasional FKPPI di komplek Akademi Militer (AKMIL), Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (28/3/2015).

Menurut Ryamizard, meski Perppu belum diperlukan, yang terpenting adalah adanya kesepakatan seluruh elemen bangsa untuk memerangi aksi terorisme di Indonesia. Namun, Ryamizard tidak merincikan bentuk kesepakatan yang dimaksud.

"Jadi begini, yang penting kita sepakat bahwa terorisme tidak boleh ada di Indonesia, apapun bentuknya, enggak boleh ada. Kalau ada yang bilang ada itu berarti juga teroris," tandas Kepala Staf Angkatan Darat dari periode 2002-2005 itu.

Kendati demikian, Ryamizard menegaskan bahwa terorisme merupakan ancaman nyata bagi manusia di seluruh dunia selain ancaman lain seperti ancaman bencana alam, pencurian sumber daya alam (SDA), perampasan batas wilayah dan narkoba.

"Saya rasa kita punya personel yang bagus dan hebat. Tetapi perlu alat-alat yang lebih canggih. Pengalaman saat terjadi bencana longsor di Banjarnegara Jawa Tengah, masa pakai cangkul, sekop? alat apa-apaan itu?" ungkap Ryamizard.

Pria kelahiran Palembang 21 April 1950 itu mengatakan terus melakukan berbagai upaya untuk menangkal penyebaran ideologi ISIS dan kelompok radikal lainnya di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.

Salah satunya, belum lama ini, pihaknya melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan dari seluru anggota ASEAN di Langkawi Malaysia. Pada pertemuan itu dibahas tentang fenomena peningkatan gerakan ekstremisme, radikalisme, dan terorisme ISIS di kawasan Asia Tenggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com