Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amir Syamsuddin Bela Kongres Partai Demokrat Terapkan Aklamasi

Kompas.com - 27/03/2015, 14:33 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Amir Syamsuddin menyatakan tidak sepakat jika aklamasi dalam pemilihan ketua umum dianggap tidak demokratis. Menurut Amir, ketua umum yang terpilih aklamasi tetap sah selama mencerminkan kesepakatan bersama para pemegang suara.

"Tidak relevan manakala ada pihak yang beranggapan bahwa pengukuhan ketum Partai Demokrat dalam kongres secara aklamasi adalah tidak demokratis. Yang lebih penting usulan datang dari bawah bukan komando dari atas," kata Amir, Jumat (27/3/2015).

Mantan Menteri Hukum dan HAM itu mengungkapkan, para pemilik suara yang terdiri dari pimpinan Partai Demokrat di tingkat kabupaten/kota dan provinsi sangat menyadari pentingnya menjaga soliditas internal. Kongres Demokrat yang rencananya akan digelar Mei 2015 ia anggap menjadi ruang positif untuk mengaplikasikan pelajaran dari pengalaman pahit masa lalu.

Dengan demikian, kata Amir, ia mengajak semua kader Demokrat untuk menjaga kondusivitas internal. Seluruh peluang transaksional yang akan mengganggu jalannya Kongres Demokrat ia harapkan tidak akan terjadi.

"Pemilik hak suara telah belajar dari pengalaman pahit masa lalu," ujarnya.

Penolakan aklamasi

Pengurus Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat menolak adanya penggiringan opini pada pemilihan ketua umum Partai Demokrat agar terpilih secara aklamasi. Seluruh kader Demokrat didorong untuk berperan serta secara demokratis dalam Kongres Partai Demokrat Mei 2015 nanti.

"Siapapun yang terpilih kita hormati, tapi jangan ada aklamasi sebelum kongres," kata Sekretaris Jenderal FKPD Partai Demokrat, Akbar Yahya, Jumat (13/3/2015).

Akbar menyampaikan hal itu untuk menepis pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto yang mengklaim mayoritas kader Demokrat di daerah menginginkan Susilo Bambang Yudhoyono kembali memimpin partai tersebut. Menurut Akbar, pernyataan Agus hanya usaha untuk pembentukan opini.

FKPD Partai Demokrat telah menginventarisir nama kader-kader Demokrat yang berasal dari kalangan muda dan senior untuk maju dalam bursa pemilihan calon ketua umum. Beberapa nama yang telah dimunculkan adalah Marzuki Alie, Ahmad Mubarak, Isran Noor, serta Gede Pasek Suardika cukup potensial untuk bersaing secara sehat dalam kongres yang rencananya akan digelar di Bali.

Semua usulan mengenai calon ketua umum itu juga akan dibahas dalam Silaturahmi Nasional FKPD yang rencananya digelar mulai 17 April 2015 di Hotel Sahid, Jakarta. FKPD juga meminta Susilo Bambang Yudhoyono tidak kembali maju sebagai calon ketua umum.

"Kita merindukan tokoh muda yang bersinar. Tapi karena belum kelihatan, maka muncul pemikiran bisa juga tokoh senior yang bisa memayungi tokoh muda," kata Pembina Utama FKPD Partai Demokrat, Ahmad Mubarak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com