"Ada juga kelompok ISIS di PPP yang artinya 'ikut sana ikut sini' hingga sekarang masih ada itu terlihat pada muktamar," kata Rommahurmuziy dalam kata sambutannya di Bengkulu, Senin (23/3/2015) malam.
Rommy melanjutkan, bagi PPP tidak ada tempat bagi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia, termasuk ISIS versi PPP di dalam tubuh PPP. "Halal di PPP adalah hasil muktamar Surabaya, kalau ISIS versi PPP dan ISIS yang sesungguhnya adalah haram," kata Rommy, -demikian dia biasa disapa.
Rommmy juga menegaskan, PPP yang diakui Negara adalah Muktamar Surabaya ini tertuang dalam Lembaran Negara Nomor 90 Tahun 2014. Bukti diakuinya PPP Muktamar Surabaya yakni dengan hadirnya Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijanto dalam acara yang digelar pada Februari lalu.
Dia juga meyakinkan kader PPP di Bengkulu untuk tidak gusar dengan masih adanya aroma dualisme. Hal itu, menurut Rommy, harus dimanfaatkan sebagai wahana untuk membuat partai semakin besar. Meski diakui, 'negara' PPP yang ia pimpin terus mengupayakan islah di luar persidangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.