Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga ISIS yang Ditangkap Berperan Buat Situs SARA

Kompas.com - 22/03/2015, 19:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu di antara empat terduga anggota  Negara Islam atau ISIS yang ditangkap Detasemen 88 Anti-Teror pada Sabtu (21/3/2015) diduga berperan untuk menyebarkan paham radikal. Orang itu juga diduga telah membuat situs yang mengangkat isu SARA demi menyebarkan kebencian.

"Memang membuat situs web untuk menanamkan kebencian, kemudian upaya terjadi permusuhan atau SARA," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Rikwanto dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu. Terduga ISIS itu, lanjut dia, juga mendistribusi buletin-buletin hasil terjemahan bacaan asing untuk penyebaran paham kelompok pimpinan Abu Bakar Al-Baghadadi itu.

Saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan kepada yang bersangkutan. "Tim gabungan anti terorisme dari Densus, BNPT, Polda Metro Jaya sekarang masih menggeledah di daerah Tangerang, Pertukangan, Tambun, dan Gunung Putri Bogor. Jadi prosesnya masih berlangsung," ucap Rikwanto.

Densus 88 Anti-Teror mengamankan empat orang terduga teroris pada Sabtu kemarin. Mereka berinisial KW, AH, FR, dan AM. Polri menduga mereka berperan memfasilitas para simpatisan ISIS berangkat ke Irak dan Suriah. Mereka juga menghimpun sejumlah dana untuk perekrutan relawan hingga ongkos pemberangkatan ke Irak dan Suriah.

Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah, ada 514 WNI yang telah bergabung dengan ISIS. Kelompok pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi itu dianggap menjanjikan kesejahteraan bagi mereka yang bergabung dengan ISIS. Maka mereka yang hendak bergabung pun telah menjual harta di tanah air dan berangkat ke Irak dan Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com