Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolri: Empat Orang Diduga Pengikut ISIS Ditangkap

Kompas.com - 22/03/2015, 16:00 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan, polisi telah menangkap empat terduga pengikut kelompok radikal, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Penggeledahan dilakukan di sejumlah tempat untuk mendalami keterlibatan keempat orang itu.

"Ini sedang kami lakukan pemeriksaan semoga dari situ terungkap perannya apa. Ada 4 orang yang kami tangkap dan hari ini kami geledah. Semoga dari situ, ada bukti-bukti yang menguatkan pelanggaran mereka," kata Badrodin di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (22/3/2015).

Dia menjelaskan, dari informasi awal yang dihimpun, keempatnya diketahui terlibat dalam jaringan ISIS. Mereka diduga berperan melakukan perekrutan, pendanaan, hingga sosialisasi propaganda ISIS.

"Informasi itu kami terima dan kami dalami motifnya. Pelanggaran pendukungnya apa," ucapnya.

Badrodin mengungkapkan seluruh terduga ISIS ini bisa dijerat dengan menggunakan Undang-undang Terorisme dan juga KUHP.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun, penangkapan terhadap terduga ISIS ini dilakukan pada Sabtu (21/3/2015). Namun, berbeda dengan pernyataan Badrodin, terduga ISIS yang ditangkap ada lima. Kelimanya memiliki identitas M Fachri (MF), Aprianul Henri alias Mul (AP alias M), Jack alias Engkos Koswara (J alias EK), Amin Mude (AM), dan Furqon (F). Penggeledahan saat ini masih dilakukan di sejumlah lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com