Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPT: Rekrut Anak-anak, ISIS Tawarkan "Main Video Game" secara Nyata

Kompas.com - 19/03/2015, 16:54 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris mengatakan, para petinggi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memiliki pola pikir jangka panjang dalam mempertahankan organisasi mereka. Salah satunya ialah dengan cara merekrut anak-anak di bawah umur untuk bergabung.

Irfan menjelaskan, pemikiran anak-anak yang masih polos menjadi keuntungan bagi ISIS untuk mencuci otak mereka. Anak-anak, khususnya laki-laki, selama ini dianggap gemar bermain game peperangan dengan menggunakan konsol video game. ISIS, kata dia, menawarkan pengalaman baru dengan membawa game yang mereka gemari ke kehidupan nyata.

"Anak-anak suka memosisikan dirinya jagoan dan mereka punya musuh yang harus dihabisi di game. Nah, sekarang ada tawaran nyata kepada mereka untuk memegang (senjata) AK-47 secara langsung," kata Irfan saat diskusi bertajuk ISIS di Indonesia dan Upaya Pencegahan di Jakarta, Kamis (19/3/2015).

Saat ini, Irfan mengatakan, anak-anak tersebut tentu belum terlalu menjadi ancaman bagi negara asal mereka. Namun, ketika mereka telah menjalani pelatihan dan kembali lagi ke negara asal dalam 20-30 tahun ke depan, tentu anak-anak itu menjadi salah satu potensi ancaman tumbuhnya teroris-teroris baru.

"Ketika kita belum siap, pentolan-pentolan ISIS sudah menyiapkan darah biru teroris untuk 20-30 tahun ke depan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video pelatihan perang yang diadakan ISIS dengan peserta anak-anak Indonesia beredar di laman YouTube, Selasa (17/3/2015). Sedikitnya, ada tiga video yang sempat beredar di laman tersebut sejak Minggu (15/3/2015).

Dua video berjudul "Cahaya Tarbiyah di Bumi Khilafah" dan "Anak-anak Indonesia Berlatih AK-47 dengan ISIS" sempat tayang dan ditonton ratusan orang. Namun, pada Selasa malam, kedua video tersebut sudah dihapus oleh YouTube.

Tak lama kemudian, beredar lagi video berjudul "Cahaya Tarbiyah di Bumi Khilafah", yang diunggah akun yang bernama "Ular Kadut Unyu Unyu", dan hingga Selasa malam telah ditonton lebih dari ratusan orang. Video berdurasi 2 menit 12 detik itu menggambarkan belasan anak-anak belia berusia belasan tahun dilatih bela diri dan menggunakan senjata dan diberikan pendidikan daulah islamiyah.

Video yang diproduksi oleh Al Azzam Media, yaitu Divisi Media Khilafah Islamiyah Berbahasa Melayu, itu menayangkan kegiatan belasan anak berpakaian ala militer sedang mengikuti pendidikan keagamaan, bela diri, serta penggunaan senjata AK-47 dan pistol. Selain menampilkan beberapa instruktur yang memberikan pernyataan, video itu juga menampilkan beberapa pernyataan dari sosok anak-anak belia yang ditampilkan.

"Kepada thogut (zalim) di seluruh dunia... Ini untuk kamu," ujar seorang anak sambil menodongkan pistol ke arah kamera di ujung video tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com