Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Incar 1.010 Kapal yang Belum Bayar Pajak

Kompas.com - 17/03/2015, 15:02 WIB


JAKARTA, KOMPAS
- Sebanyak 1.010 kapal penangkap ikan teridentifikasi belum membayar pajak. Pemilik kapal di atas 30 gros ton itu tercatat tidak memiliki nomor pokok wajib pajak atau NPWP. Komisi Pemberantasan Korupsi bekerja sama dengan sejumlah kementerian mengincar kewajiban para pemilik kapal tersebut untuk memenuhi kewajibannya.

Pemilik kapal yang belum memiliki NPWP merupakan bagian dari 1.444 kapal penangkap ikan yang diidentifikasi KPK. Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi menyampaikan, hal itu merupakan sebagian kecil dari beberapa kajian KPK terkait program pencegahan korupsi dari sektor sumber daya alam.

Sementara itu, nota kesepahaman program pencegahan korupsi di sektor sumber daya alam, menurut rencana, akan ditandatangani pada 18 atau 19 Maret oleh 29 kementerian dan lembaga negara. "Pada kesempatan itu juga akan dihadirkan gubernur dari beberapa provinsi yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam," kata Johan, di Kantor Presiden, Senin (16/3/2015), di Jakarta.

Menurut Johan, program penyelamatan pendapatan negara di sektor sumber daya alam sudah dilakukan KPK sejak 2013. Mulai tahun 2015, kata Johan, KPK masuk ke sektor kelautan dan perkebunan. Untuk menyukseskan program itu, KPK menjalin kerja sama dengan kementerian dan lembaga negara menyusun rencana aksi ke depan.

Johan menyampaikan, pada 2014, ada potensi pendapatan negara sebesar lebih dari Rp 20 triliun yang bisa diselamatkan. "Kami sampaikan hal itu kepada Presiden dan Presiden menyambut baik. Menurut rencana, Presiden akan hadir dalam acara MOU dengan 29 kementerian dan lembaga," ujarnya.

Selain Presiden, dalam pertemuan itu hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Susilo dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Hadir pula Pelaksana Tugas Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja, Wakil Ketua KPK Zulkarnain, dan Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji.

Menurut Taufiequrachman Ruki, pertemuan digelar atas undangan Presiden, yang meminta komisioner KPK menjelaskan rencana kerja bidang pencegahan tahun 2015. Presiden sejauh ini tengah menyiapkan instruksi presiden untuk pemberantasan korupsi.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan hal serupa. Kapal tersebut, selain dimiliki sebagian warga negara Indonesia, juga orang asing. Tak hanya itu, 40 persen kapal eks asing ternyata tidak terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Oleh sebab itu, Indonesia dirugikan Rp 100 miliar. (NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com