JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan, Polri telah membentuk tim untuk mencari data 21 anak buah kapal (ABK) Hsiang Fu Chen yang hilang di sekitar Kepulauan Falkland. Tim tersebut nantinya akan disebar ke enam wilayah pencarian yang menjadi lokasi para ABK itu berasal.
"Sekarang sedang koordinasi dengan tim dari Kementerian Luar Negeri untuk persiapan kunjungan ke keluarga. Insya Allah kalau tidak sore ini, besok pagi tim akan berangkat ke lokasi," kata Agus saat dihubungi, Jumat (13/2/2015).
Agus menerangkan, ada beberapa ABK yang berasal dari wilayah yang saling berdekatan lokasinya seperti Majalengka-Cirebon, Tegal-Banyumas dan Manado-Kepulauan Sangihe. Sementara, tiga wilayah lain yang memiliki jarak yang cukup jauh yakni seperti Pemalang, Tuban dan Brebes.
"Kalau yang dekat-dekat nanti pencarian timnya dari pusat. Kalau yang jauh nanti ada tim dari daerah yang akan bergerak," ujarnya.
Sementara itu, ia belum dapat memastikan kapan kah proses pencarian data tersebut akan selesai. Hanya saja, ia menegaskan, jika seluruh data telah terkumpul maka Polri akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri.
"Kita akan bekerja secepatnya," ujarnya.
Sebelumnya, kapal yang diketahui berbedera Taiwan itu dikabarkan hilang kontak di sekitar Kepulauan Falkland ketika berlayar dari Atlantik Selatan menuju Taiwan sejak 26 Februari 2015. Namun, pihak perusahaan kapal itu baru mengabarkan kepada pemerintah Taiwan pada 2 Maret 2015.
Sementara itu, Pemerintah Taiwan baru mengabarkan ada 21 WNI yang hilang kepada Pemerintah Indonesia pada 9 Maret 2015. Kementerian Luar Negeri RI menyesalkan lambannya informasi yang disampaikan oleh Pemerintah Taiwan.
"Kami kecewa atas lambannya penanganan isu ini. Tidak ada urgensi otoritas Taiwan untuk mencari dan mengetahui nasib 21 ABK WNI yang ada di kapal itu," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir dalam konferensi pers di Gedung Kemenlu, Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Tata mengatakan, Menlu Retno Marsudi telah menghubungi pihak-pihak terkait untuk menindaklanjuti pencarian 21 ABK WNI. Selain itu, Kemenlu juga mengirimkam beberapa perwakilan untuk berbicara pada pemerintah Taiwan dan perusahaan pemilik kapal, termasuk untuk membicarakan masalah kompensasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.