Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Direktur Penyidikan Kejagung Ragukan Jaksa Agung

Kompas.com - 08/03/2015, 17:24 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Mantan Direktur Penyidikan Kejaksaan Agung Chairul Imam meragukan HM Prasetyo yang berlatarbelakang politisi dari Partai Nasional Demokrat. Keraguan itu disampaikan menyikapi pelimpahan kasus dugaan korupsi Komisaris Jenderal Budi Gunawan dari KPK kepada Kejaksaan Agung.

"Memang sebaiknya (Jaksa Agung) tidak dari parpol," kata Chairul di Jakarta, Minggu (8/3/2015).

Menurut dia, Prasetyo bisa diragukan kredibilitasnya karena berlatarbelakang partai politik. Apalagi, Nasdem juga ikut mendukung Budi Gunawan sebagai Kapolri dalam uji kepatutan dan kelayakan di DPR. (baca: DPR Setujui Tersangka Korupsi Budi Gunawan Jadi Kapolri)

"Jangan-jangan bisa didikte oleh parpolnya. Tapi kita tidak tahu. Kita tunggu saja, ini kan baru 100 hari," ujarnya.

Terlepas dari latar belakang Prasetyo, Chairul meyakini bahwa Kejaksaan Agung mampu mengusut kasus dugaan korupsi yang menjerat Budi Gunawan dengan objektif. Menurut dia, Kejaksaan sudah berhasil mengusut banyak kasus besar selama ini.

"Kasus Soeharto saja disidik oleh kejaksaan. Soeharto dan kroni-kroninya, kurang besar apa," ucap dia.

KPK akan segera melimpahkan kasus Budi Gunawan ke kejaksaan. Keputusan itu diambil setelah hakim Sarpin Rizaldi memutuskan penetapan tersangka Budi Gunawan oleh KPK tidak sah. KPK dianggap tidak bewenang mengusut kasus tersebut.

Namun, Jaksa Agung HM Prasetyo sebelumnya mengaku tidak akan mengusut kasus tersebut. Menurut dia, akan lebih efektif jika penanganan perkara Budi Gunawan ditangani oleh Polri. (Baca: Ingin Efektif, Jaksa Agung Akan Limpahkan Kasus BG ke Polri)

"Supaya lebih efektif, saya sebagai Jaksa Agung akan menyerahkan berkas perkara di kejaksaan ke Polri untuk diselesaikan sebagaimana mestinya," ujar Prasetyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com