Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Tembus Rp 13.000, Jokowi Anggap Indonesia Masih Aman

Kompas.com - 02/03/2015, 20:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menganggap belum ada yang perlu dikhawatirkan dari nilai tukar rupiah yang melemah dibandingkan dollar Amerika Serikat. Nilai tukar rupiah pada Senin (2/3/2015) sore ditutup pada angka Rp 12.970.

"Kalau kita melihat fundamental seperti itu, kita lihat relatif aman," ujar Jokowi saat berbincang dengan wartawan di ruang pers Istana Kepresidenan, Senin petang. Jokowi melihat bahwa melemahnya mata uang rupiah terhadap dollar AS terjadi pada semua mata uang dari negara lain.

Jokowi pun mengaku sudah berkonsultasi dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo untuk bisa menjaga rupiah pada level aman. Menurut Jokowi, lemahnya mata uang rupiah tidak akan berpengaruh pada perekonomian nasional. Pasalnya, dia menyebutkan pelaku ekonomi dan dunia usaha melihat pemerintah sudah melakukan sejumlah perbaikan fundamental ekonomi, misalnya ruang fiskal yang mulai longgar.

Jokowi menyebutkan, dalam bulan Januari dan Februari, terjadi deflasi. Pada Januari 2015, terjadi deflasi 0,24 persen dan pada bulan Februari kembali terjadi deflasi sebesar 0,36 persen. (Baca: Rupiah Tembus Level 13.000, Menkeu Salahkan Tiongkok)

"Ini sangat bagus sekali. Ini akan terus kita gerakkan," imbuh Jokowi. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyebutkan, pembangunan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) nasional telah berhasil memberikan sinyal baik kepada para pelaku ekonomi.

Kuatnya sistem ekonomi Indonesia saat ini, tambah Jokowi, juga didukung dengan cadangan devisa yang tinggi sebesar 114,3 miliar dollar AS. Neraca perdagangan dan aliran modal yang masuk ke Indonesia pun terlihat baik. Jokowi memaparkan data hingga Februari 2015, aliran modal mencapai Rp 57 triliun. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya Rp 30 triliun.

"Karena apa (meningkat)? Mereka melihat, membandingkan dengan negara lain, kita punya fundamental yang lebih baik," ucap Jokowi. (Baca: Kembali Melorot, Rupiah Sentuh Level Rp 13.000 Per Dollar AS)

Dengan indikasi-indikasi yang ada itu, Jokowi menilai bahwa perekonomian Indonesia sudah berada di jalur yang tepat. Lemahnya nilai tukar rupiah saat ini, kata Jokowi, murni disebabkan menguatnya perekonomian Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com