Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli: Hatta Rajasa Akan Diposisikan di Tempat yang Mulia

Kompas.com - 02/03/2015, 04:52 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Zulkifli Hasan yang baru saja terpilih sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional berjanji akan memberikan tempat bagi pesaingnya, Hatta Rajasa. Menurut dia, sudah seharusnya pihak yang kalah dirangkul oleh pihak yang memenangi pertarungan.

"Pak Hatta akan diposisikan di tempat yang mulia," kata Zulkifli di Hotel Melia, Nusa Dua, Bali, Senin (2/3/2015) dini hari.

Apalagi, kata Zulkifli, sejak lama dirinya sudah berhubungan baik dengan Hatta. Persaingan sementara yang terjadi dalam Kongres IV PAN itu, menurut dia, tidak akan merusak hubungan baik yang telah lama dijalin.

"Pak Hatta saudara kita, saya dan Pak Hatta dekat sekali. Beliau banyak prestasinya dan banyak yang kita hormati," ucap ketua MPR itu.

Tak hanya Hatta, Zulkifli juga berjanji akan merangkul seluruh pendukungnya tanpa terkecuali. Dengan begitu, dia yakin PAN ke depannya akan menjadi partai yang besar. "Kita bersama lagi dengan yang lain, kita rangkul semuanya untuk bersatu membesarkan partai kita," ucapnya.

Zulkifli terpilih sebagai ketua umum setelah memenangi pemungutan suara di Kongres IV PAN. Zulkifli mendapatkan 292 suara. Sementara Hatta hanya mendapatkan 286 suara. Adapun 4 suara lainnya abstain. (Baca: Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN 2015-2020)

Zulkifli menjadi Ketua Umum PAN dalam pemilihan yang berlangsung sportif. Saat palu keputusan Zulkifli sebagai ketua umum diketuk, keduanya yang saat itu berdiri bersampingan langsung berpelukan dan mencium pipi kanan kiri. (Baca: Pelukan Hatta-Zulkifli Usai Bersaing Sengit)

Hatta juga terlihat menyalami dan mengucapkan selamat kepada Zulkifli. Hatta mengatakan, dengan kemenangan ini, Zulkifli memiliki tugas penting untuk memimpin PAN selama lima tahun mendatang. Salah satu tugas penting itu yakni mengembalikan kejayaan PAN pada saat pemilu. (Baca: Hatta Rajasa: Selamat Memimpin Partai, Zulkifli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com