Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bela Warga Memang Benar, tetapi Bela Pengedar Narkoba Itu Lucu"

Kompas.com - 01/03/2015, 11:13 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Koalisi Pro Indonesia kembali menggalang pengumpulan koin untuk Perdana Menteri Australia Tony Abbott, di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (1/3/2015). Rahmat Himran, koordinator dalam aksi tersebut mengatakan, pengumpulan koin dilakukan untuk menyatakan bahwa masyarakat tidak ingin pernyataan seperti yang dikatakan Abbott mengenai bantuan tsunami, terulang di kemudian hari.

"Rakyat sudah kecewa, bantuan yang diungkit, itu yang ingin kami kembalikan. Kami tidak mau nantinya diungkit-ungkit lagi kalau ada eksekusi warga Australia," ujar Rahmat saat ditemui di Kawasan Bundaran HI.

Rahmat mengatakan, masyarakat tidak keberatan untuk mengembalikan bantuan pemerintah Australia saat bencana tsunami pada 2004 silam. Namun, ia mengatakan, sebagai seorang Perdana Menteri, Abbott tidak pantas mengaitkan bantuan kemanusiaan dengan eksekusi mati bagi pengedar narkotika. (baca: JK: Kalau Australia Tak Anggap Bantuan Kemanusiaan, Kita Kembalikan Saja)

Martin, seorang warga yang ikut memberikan koin bagi Abbott, mengatakan, aksi tersebut diharapkan dapat menyadarkan pemerintah Australia bahwa Indonesia memiliki kedaulatan hukum yang tidak dapat ditawar oleh negara mana pun. Abbott seharusnya dapat menerima kenyataan tersebut.

Sementara itu, Wahyono, seorang konsultan teknik, yang ikut mendukung gerakan koin bagi Abbott mengatakan, apa yang dilakukan Abbott adalah suatu pembelaan yang berlebihan bagi warga Australia. (baca: PM Abbott: Presiden Jokowi Pertimbangkan Nasib Duo "Bali Nine")

Menurut Wahyono, seorang kepala negara memang berkewajiban untuk membela hak-hak warga negara, termasuk memberikan bantuan hukum. Namun, ia mengatakan, pembelaan secara berlebihan oleh Abbott terhadap warganya yang terlibat kasus narkotika adalah hal yang tidak tepat.

Ia berharap pernyataan yang diucapkan Abbott mengenai bantuan tsunami, tidak ditiru oleh pimpinan negara mana pun. (baca: Jokowi Bantah Melunak karena Ditelepon Tony Abbott)

"Membela warga negara memang benar, tetapi membela pengedar narkoba, kemudian mengaitkan bantuan tsunami, ini kan lucu. Cara dia (Abbott) yang salah," kata Wahyono.

Hingga saat ini, menurut Rahmat, para relawan telah berhasil mengumpulkan tiga karung berisi koin untuk Abbott. Rencananya, koin-koin tersebut akan diserahkan ke Kedutaan Australia di Jakarta, sebelum dilakukan eksekusi mati bagi dua warga Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. (baca: Tiga Karung Isi Koin Bakal Diserahkan untuk Tony Abbott)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com