Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Jember, Tiga Belas Hari "Gowes" Sepeda Tua demi Dukung KPK

Kompas.com - 16/02/2015, 20:22 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi tidak hentinya mengalir, mulai dari komunitas buruh sampai komunitas petani. Kali ini, Komunitas Sepeda Tua pun turut menunjukkan dukungan mereka ke KPK.

Anggota komunitas yang berasal dari berbagai daerah, mulai dari Jember, Banyuwangi, hingga Bekasi, mengayuh sepeda onthel selama 13 hari menuju gedung KPK. Agus mengatakan, ia dan beberapa anggota berangkat dari Jember pada 3 Februari lalu.

Salah satu anggotanya, Agus Hamdani, mengatakan bahwa banyak pihak yang meremehkan mereka saat hendak berangkat menuju KPK dengan sepeda tua.

"Enggak akan mungkin dari Jember sampai Jakarta, hancur duluan sepedanya. Tapi demi KPK dan pemberantasan korupsi, kami yakin akan sampai (di gedung KPK)," kata Agus saat berorasi di gedung KPK, Jakarta, Senin (16/2/2015).

Agus mengatakan, anggota rombongan mereka sekitar 22 orang dari berbagai daerah. Tujuan mereka rela menempuh 1000 kilometer menggowes sepeda ke KPK hanya satu, kata Agus, yaitu untuk membawa misi orang-orang yang mendukung KPK.

"Karena di setiap perjalanan kita bawa misi, ketemu masyarakat di terminal, alun-alun itu mendukung KPK. Ini bukan segelintir orang, ini suara masyarakat luas," ujar Agus.

Setelah dari gedung KPK, kata Agus, rombongan sepeda onthel akan bertolak ke Istana Negara untuk memberikan pil "anti galau". Ia berharap, Presiden Joko Widodo bersedia menerima kedatangan mereka.

"Pil ini untuk mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak ragu-ragu menyelamatkan KPK. Pil ini juga merupakan dukungan kepada Presiden Jokowi untuk tegas dan cepat mendukung pemberantasan korupsi," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com