Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Pertemuan Prabowo dan Luhut Tidak Bahas Politik

Kompas.com - 13/02/2015, 12:53 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan bahwa pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan telah direncanakan.

Meski demikian, Fadli membantah jika dalam pertemuan itu, Prabowo dan Luhut membahas polemik pergantian kepala Polri.

"Itu kan cuma pertemuan biasa yang sudah direncanakan. Salah satunya bahas soal hasil pertemuan dengan kedutaan besar Perancis, tidak ada soal politik," kata Fadli, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (13/2/2015).

Secara terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo menyampaikan hal yang sama. Menurut Edhy, pertemuan Prabowo dan Luhut lebih condong pada pertemuan sepasang sahabat dan tidak membahas mengenai urusan politik nasional terkini.

"Mereka bersahabat dan Pak Prabowo orangnya terbuka dengan siapa saja. Saya kira hanya pertemuan biasa dan wajar," ujar Edhy.

Sebelumnya, Prabowo diketahui menyambangi Kompleks Istana Kepresidenan pada Kamis (12/2/2015) sore. Kedatangan Prabowo ke Istana untuk bertemu Luhut. Saat dikonfirmasi, Luhut membenarkan bertemu Prabowo.

"Iya," kata Luhut saat dihubungi pada Kamis malam.

Namun, saat ditanya apa yang dibicarakan dalam pertemuan itu, Luhut tak mau menjawabnya. Ia lantas memutus komunikasi melalui telepon. (baca: Prabowo Subianto Temui Luhut Panjaitan)

Informasi yang dihimpun Kompas.com, Prabowo dan Luhut melakukan pertemuan selama sekitar 45 menit. Pertemuan berlangsung tertutup dan hanya diikuti oleh dua mantan jenderal itu. Prabowo kemudian meninggalkan kantor Luhut bersama dengan ajudannya sekitar pukul 17.25 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com