Pemerintahan Jokowi-JK telah genap 100 hari, Selasa (27/1/2015), sejak dilantik pada 20 Oktober 2014. Kebijakan strategis dan langkah politik dari para pejabat baru pemerintahan menjadi sorotan. Kompas.com hari ini menulis 100 artikel yang berisi kebijakan dan peristiwa menonjol yang terjadi dalam 100 hari pemerintahan baru dari hari ke hari.
JAKARTA, KOMPAS.com — Rabu (3/12/2014), pada hari ke-44 pemerintahannya, Presiden Joko Widodo blusukan ke kampung nelayan Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah. Kampung ini merupakan kampung nelayan terluas di Semarang.
Seperti biasanya di tiap acara blusukan, Jokowi berdialog langsung dengan masyarakat di sana. Ia menjawab keluhan dari warga soal buruknya TPI yang dikunjungi Presiden.
“Itu nanti (TPI) dibangun setahun lagi,” ujar dia menjawab keluhan warga.
Jokowi juga memberikan uang bantuan Rp 300 juta kepada para penjual ikan. Namun, uang tidak diberikan secara langsung, tetapi melalui ketua RW setempat.
Selain itu, ia juga memberikan suvenir berupa kaus asli buatan Kota Semarang kepada warga nelayan. Kaus-kaus yang dibagikan berjumlah puluhan. Warga saling berebut. (Baca: Jokowi Janji Segera Bangun Tempat Pelelangan Ikan di Kampung Nelayan Semarang).
Golkar pecat pendukung Jokowi
Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Bali, Selasa (2/12/2014), memutuskan memecat Agus Gumiwang dan Nusron Wahid dari keanggotaan Partai Golkar. Keduanya mendukung pasangan Jokowi-JK dalam Pemilu Presiden 2014 berseberangan dengan Partai Golkar yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta. (Baca: Keputusan Munas, Agus Gumiwang dan Nusron Wahid Dipecat dari Golkar).
Munas Partai Golkar hari itu juga memutuskan memecat semua kader Golkar yang tergabung dalam Presidium Penyelamat Partai Golkar pimpinan Agung Laksono dan kader yang menolak pelaksanaan Munas IX.
Selain menentang pelaksanaan munas di Bali, Agung Laksono dan Priyo Budi Santoso menyatakan mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Agung adalah Ketua Umum Kosgoro 1957, sementara Priyo adalah Ketua Umum MKGR. Keduanya adalah organisasi sayap Partai Golkar. (Baca: Tiga Ormas Pendiri Golkar Dukung Jokowi-JK dan Tak Akui Aburizal).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.