JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Agung HM Prasetyo berharap ada solusi terkait kondisi di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Seharusnya, pulau yang dipakai untuk lembaga permasyarakatan itu steril dari aktivitas warga.
"Ada sekitar 2.500 kepala keluarga yang tinggal di sekitar Lapas Nusakambangan," kata Prasetyo saat rapat kerja dengan Komisi III di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Prasetyo mengatakan, warga sengaja menyeberang dari Pulau Jawa untuk tinggal dan bercocok tanam di sana. Mereka memanfaatkan kawasan hutan di sekitar lapas untuk pertanian.
Ia menambahkan, menurut informasi ada juga sejumlah anggota kelompok garis keras yang tinggal di sekitar lapas. Bahkan, mereka menggelar pelatihan di sana.
"Sehingga hal ini menjadi PR (pekerjaan rumah) tambahan bagi teman-teman di sana untuk mensterilisasi Lapas Nusakambangan," ujarnya.
Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laolly untuk rapat kerja membahas persoalan ini. Menurut dia, Lapas Nusakambangan harus steril dari segala aktivitas masyarakat.
"Kami mungkin juga akan meninjau langsung, agar tidak ada kegiatan lain selain kegiatan lapas," katanya.
Sebelumnya, kejaksaan menjalankan eksekusi lima terpidana mati kasus narkotika di Nusakambangan. Sempat ada sejumlah anggota aktivis asal Peru dan Brasil yang berupaya menyusup ke Nusakambangan. Mereka berencana melakukan aksi protes terhadap eksekusi itu, tetapi bisa dicegah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.