Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penarikan Unsur TNI Tak Lemahkan Basarnas dalam Pencarian Korban AirAsia QZ8501

Kompas.com - 28/01/2015, 12:56 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo menegaskan, penarikan unsur TNI dalam operasi pencarian dan pertolongan korban pesawat AirAsia QZ8501 tidak mengurangi kekuatan Basarnas. Basarnas masih memiliki kekuatan yang cukup untuk mencari korban yang hingga saat ini belum ditemukan.

"Meski TNI ditarik, bukan berarti kekuatan kita menjadi lemah, tidak," ujar Soelistyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (28/1/2015).

Soelistyo menjelaskan, saat ini Basarnas didukung dengan kekuatan udara yang meliputi 2 unit helikopter jenis Dauphin milik Basarnas dan satu unit fixed-wing yang disediakan oleh AirAsia. Untuk kekuatan laut, Basarnas memiliki empat buat kapal, yakni KN SAR Pacitan, KN SAR Purworejo, KN SAR Pontianak, dan KN SAR Jakarta. Ada pula kapal tunda dan ponton milik pemerintah daerah Kotawaringin serta diving boat untuk kegiatan penyelamatan, serta peralatan deteksi bawah air dari Asosiasi Surveyor Laut Indonesia.

Adapun dari unsur penyelam, Basarnas memiliki 25 penyelam dari Basarnas Special Group, 20 penyelam dari SKK Migas, 15 penyelam tradisional dari Kotawaringin Barat, dan 8 ahli salvage dari Batam beserta perlengkapan. "Jadi kita tetap kuat," ucap Soelistyo.

Dalam kesempatan itu, Soelistyo mengucapkan terima kasih kepada unsur-unsur TNI yang sudah bekerja keras dalam proses pencarian dan pertolongan, baik korban maupun serpihan pesawat AirAsia QZ8501, dalam kurun waktu satu bulan ini. "Saya ucapkan terima kasih kepada Panglima TNI dan unsur-unsurnya," kata Soelistyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com