Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid Minta Presiden Berikan Perlindungan kepada Pimpinan KPK

Kompas.com - 24/01/2015, 20:39 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi, Yenny Wahid, meminta Presiden Joko Widodo memberikan perlindungan kepada para pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Yenny menginginkan agar ada peraturan yang dibuat oleh Jokowi agar pimpinan KPK mendapat perlindungan hukum selama menjabat sebagai pimpinan KPK.

"Presiden agar memberikan perlindungan kepada pejabat KPK. Upaya kriminalisasi ini adalah upaya melemahkan pemberantasan korupsi di Indonesia. Sehingga, perlu ada sebuah aturan perlindungan kepada pejabat KPK," ujar Yenny di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Sabtu (24/1/2015).

Yenny menyarankan presiden membuat aturan agar para pimpinan KPK tidak diganggu oleh proses hukum apa pun selama menjabat dan menjalankan tugas. Hal itu agar para pimpinan KPK tersebut bisa fokus terhadap proses pemberantasan korupsi di Indonesia. Jika pimpinan KPK tersangkut masalah hukum, kata Yenny, maka proses hukum baru bisa dilakukan setelah pimpinan KPK tersebut telah mengakhiri jabatannya.

"Setelah mereka jelas-jelas ternyata tersangkut perkara pidana, tidak masalah diselesaikan. Tetapi ketika sedang mengusut perkara-perkara besar, berikan mereka ruang dan perlindungan untuk menyelesaikan kasus-kasus korupsi besar. Begitu tidak menjabat, silakan saja disidik," kata Yenny.

Yenny tidak khawatir kebijakan itu akan menimbulkan kecemburuan dari lembaga penegak hukum lain, seperti Kepolisian dan Kejaksaan. Menurut dia, komitmen yang dimiliki pimpinan KPK, seperti Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, dalam memberantas korupsi sangat luar biasa. Dengan begitu, jika ada gangguan terhadap mereka dalam upaya memberantas korupsi, maka perlu ada sesuatu yang harus dicurigai.

Yenny berharap agar ke depan tidak hanya KPK yang mendapatkan kepercayaan publik seperti ini. Putri dari presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid, itu memimpikan suatu saat Kepolisian juga mendapatkan apresiasi besar oleh publik seperti KPK saat ini.

"Kita membuat judgement desakan ini berdasarkan track record. Kalau kepolisian punya kepercayaan dari masyarakat, kita juga akan melakukan hal yang sama," kata Yenny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com