Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 4 Hari Polri Langsung Tetapkan Bambang Widjojanto Tersangka, Mengapa?

Kompas.com - 23/01/2015, 20:53 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com — Pengusutan kasus saksi palsu yang disangkakan kepolisian terhadap komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto mengundang tanya. Pasalnya, rentang waktu penyelidikan hingga penyidikan diketahui sangat singkat.

Kepolisian berpegangan pada laporan polisi yang dibuat Sugianto Sabran. Sugianto merupakan mantan calon bupati Kotawaringin Barat yang menjadi rival dari Ujang Iskandar yang akhirnya ditetapkan Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai pemenang pilkada. Saat itu, Bambang Widjojanto menjadi salah satu kuasa hukum Ujang.

Waktu pembuatan laporan polisi Sugianto pun berbeda. Kepolisian selalu menyebut laporan itu dibuat pada 15 Januari 2015. Namun, dalam laporan polisi yang dipegang Sugianto, tercatat laporan dibuat tanggal 19 Januari.

Sementara itu, Ujang juga mengetahui ada laporan ke polisi, tetapi sudah bertahun-tahun yang lalu. Tanpa menyebutkan waktu pastinya, dia juga mengatakan laporan itu sebenarnya sudah dicabut Sugianto sehingga dia pun kaget saat mantan kuasa hukumnya diseret dalam kasus yang sama.

Saat Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti mendatangi Istana Bogor, dia juga terlihat membawa kertas laporan polisi yang sama. Namun, dalam laporan itu terdapat coretan tangan di angka 19 yang kemudian diganti menjadi tanggal 15. Baik tanggal 19 maupun tanggal 15, tetap mengundang keheranan media akan proses penyidikan yang begitu singkat. Lalu, apa penjelasan polisi soal ini?

"Kita sesuai alat bukti yang cukup, ya sudah kita lakukan tindakan hukum," ujar Kabareskrim Budi Irjen (Pol) Waseso di Istana Bogor, Jumat (23/1/2015).

Budi juga mengaku tak ingin agar kasus Bambang Widjojanto dikaitkan dengan penundaan pelantikan calon kepala Polri Budi Gunawan yang cukup dekat dengannya.

"Saya nggak melihat ke situ ya. Masa ada orang lapor dikait-kaitkan itu, tidak begitu," ungkap dia. Hal senada juga disampaikan Badrodin. "Saya sudah sampaikan sudah ada alat bukti untuk melakukan tindakan kepolisian," ucap Badrodin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Nasional
PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

Nasional
Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Nasional
Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Nasional
Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Nasional
Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com