Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Pengangkut Benda yang Diduga Moncong AirAsia Dihadang Gelombang Tinggi

Kompas.com - 20/01/2015, 22:30 WIB


KOTABARU, KOMPAS.com
 — Tim gabungan yang mengangkat barang yang diduga puing atau moncong pesawat Airasia QZ8501 terpaksa menunda pelayaran ke Pulau Sembilan karena dihadang gelombang setinggi dua meter.

"Saat ini, tim yang menggunakan kapal milik Polisi Perairan Polres Kotabaru berteduh di Pelabuhan Mekar Putih, Pulau Laut Barat, dan beristirahat karena di perairan Kotabaru terjadi gelombang sekitar 2 meter," kata Koordinator Pos SAR Kotabaru, Zulkifli, Selasa (20/1/2015).

Rencananya, tim akan melanjutkan pelayaran ke Pulau Sembilan pada Rabu (21/1/2015) sekitar pukul 05.00 Wita atau 06.00 Wita. "Diperkirakan pada jam-jam tersebut kondisi laut teduh, tidak seperti saat ini terjadi gelombang tinggi dan angin kencang," tambah anggota Rescue Pos SAR Kotabaru, Adi Maulana.

Adi menjelaskan, tim gabungan yang menggunakan kapal Polair tersebut berangkat dari Pelabuhan di Kotabaru menuju Pulau Sembilan. Setelah beberapa jam berlayar, terjadi gelombang tinggi dan angin kencang sehingga kapal mencari tempat untuk berteduh dan beristirahat.

Rencananya, tim akan mengangkut barang yang diduga moncong pesawat Airasia, yang ditemukan nelayan asal Dusun Karang, Tanjung Nyiur, Kecamatan Pulau Sembilan, Kotabaru. Koordinator Pos SAR Kotabaru Zulkifli mengatakan, benda tersebut ditemukan nelayan yang bernama Nita, sekitar lima mil dari Pulau Marabatuan. (Baca: Nelayan Temukan Benda yang Diduga Moncong Pesawat AirAsia QZ8501)

"Barang yang ditemukan pada Senin (19/1/2015) sekitar pukul 11.15 Wita tersebut langsung dibawa Nita ke rumah Kepala Desa Tanjung Nyiur untuk diamankan," kata Zulkifli, yang mengaku mendapatkan laporan dari Komandan Resor Militer (Danramil) Pulau Sembilan, Sersan Mayor Ridho.

Dia menjelaskan, barang yang diduga moncong pesawat Airasia QZ8501 tersebut memiliki ketebalan dan panjang sekitar dua meter. Barang tersebut ditemukan mengapung di perairan yang biasa untuk menangkap ikan.

Setelah menemukan barang tersebut, nelayan itu langsung membawanya ke rumah Kepala Desa Tanjung Nyiur, menunggu pengangkatan dari Kotabaru. "Karena setelah ada laporan barang tersebut akan dievakuasi sehingga warga menyimpannya di Desa Tanjung Nyiur, di Pulau Marabatuan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com