Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Penemuan "Black Box" Kedua

Kompas.com - 13/01/2015, 18:52 WIB
Ihsanuddin

Penulis


PANGKALAN BUN, KOMPAS.com
 — Kotak hitam atau black box kedua, voice cockpit recorder (VCR), berhasil ditemukan dan diangkat oleh tim penyelam gabungan TNI AL, Selasa (13/1/2014) pagi, sekitar pukul 07.13 WIB.

Kompas.com memantau langsung detik-detik penemuan black box itu dari anjungan KRI Banda Aceh. Suasana anjungan langsung diselimuti euforia ketika menerima laporan melalui HT dari tim penyelam yang masih berada di perahu karet.

Komandan Gugus Keamanan Laut Barat Laksma TNI Abdul Rasyid Kacong langsung menghubungi Panglima TNI Jenderal (TNI) Moeldoko. Ada satu pesan singkat yang disampaikan Panglima TNI kepada tim penyelam.

"Pesan dari Panglima, suluh bravo untuk kalian," kata Rasyid, menyampaikan pesan itu kepada penyelam melalui sambungan HT.

Sekitar 15 menit kemudian, penyelam membawa kotak hitamitu ke dalam anjungan menggunakan kotak berwarna biru. Penyelam langsung diberi ucapan selamat dari rekan setimnya.

Namun, masih terjadi kebingungan di anjungan, akan diapakan dan dikemanakan black box tersebut. Wartawan juga tidak diperbolehkan mengambil gambar dan memberitakan penemuan itu.

"Kita tunggu instruksi lebih lanjut," kata Rasyid kepada tim yang ada di anjungan.

Akhirnya, sama seperti kemarin, black box itu pun diserahterimakan dari TNI AL kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi. Panglima Armada Barat Laksda TNI Widodo dan Ketua KNKT Tatang Kurniadi tiba di KRI Banda Aceh untuk melakukan serah terima black box secara simbolis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Polemik UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Soal Polemik UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com