JAKARTA, KOMPAS.com — Sepanjang Januari hingga September 2014, sebanyak 927 prajurit TNI kabur meninggalkan dinas militer. Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengakui bahwa jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Desersi itu umumnya karena mereka (prajurit TNI) melakukan pelanggaran. Mereka kemudian takut dan khawatir sehingga ada tekanan mental," ujar Moeldoko, saat ditemui seusai memimpin upacara Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) dan Yustisi TNI di Lapangan Apel Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (13/1/2015).
Data dari Pusat Penerangan TNI, pada periode Januari hingga September 2013, desersi yang dilakukan prajurit TNI sebanyak 825 kasus. (Baca: Panglima TNI Minta Tentara Harmonis dengan Polisi dan Hindari Sikap Primitif)
Moeldoko mengatakan, masalah tersebut tidak lepas dari tanggung jawab para komandan dan setiap perwira TNI. Untuk ke depan, sebut Moeldoko, akan dilakukan evaluasi dan tahap pembinaan terhadap masing-masing prajurit TNI.
"Ada persoalan kepemimpinan saat ini. Dulu faktor teknologi tidak banyak. Sekarang, banyak yang terpengaruh perkembangan teknologi sehingga komunikasi antara pimpinan dan prajurit TNI tidak berjalan baik," kata Moeldoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.