Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DVI: Kondisi Jenazah Korban AirAsia Semakin Sulit Diidentifikasi

Kompas.com - 08/01/2015, 12:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com
 — Identifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 telah memasuki hari ke-11, Kamis (8/1/2015). Tim Disaster Victim Identification (DVI) semakin sulit mengidentifikasi jenazah korban.

"Semakin hari, kondisi jenazah semakin sulit untuk diidentifikasi. Kondisi terus menurun," ujar Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Putut Cahyowidodo saat berbincang dengan Kompas.com di Kompleks Mapolda Jawa Timur, Kamis.

Putut menjelaskan bahwa proses identifikasi suatu jasad sangat tergantung pada dua faktor. Pertama, seberapa lengkap data antemortem dari keluarga sedarah. Kedua, seberapa bagus kondisi data postmortem jenazah korban. (Baca: Mambis Permudah Identifikasi Jenazah Korban AirAsia)

"Kalau data antemortem lengkap dan data postmortem bagus, identifikasi sangat mudah. Tapi, kalau salah satunya kurang, terutama data postmortem-nya, sulit sekali diidentifikasi," ujar dia.

Putut mengatakan, kondisi yang terjadi saat ini adalah yang terburuk dari sebelumnya. Data postmortem jenazah yang ada sudah tidak baik lagi. Kondisi itu, kata dia, bukan tidak mungkin teridentifikasi. (Baca: Berpacu dengan Waktu Identifikasi Korban AirAsia QZ8501)

Putut menambahkan, waktu yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi korban akan jauh lebih lama. Jika jenazah dalam kondisi baik, identifikasi hanya membutuhkan waktu maksimal sejam. Namun, jika kondisi jenazah tidak baik, waktu identifikasi dapat mencapai lebih dari tiga minggu.

"DNA itu harapan terakhir. Pasti teridentifikasi, tapi mohon maaf, sangat lama prosesnya," ujar dia.

Hingga Rabu kemarin, DVI sendiri telah mengidentifikasi 24 dari 39 jasad yang berada di RS Bhayangkara Surabaya. Identifikasi jenazah itu berdasarkan pencocokan antemortem dengan postmortem. Adapun total jumlah penumpang dan awak pesawat ialah 162 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com