JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Sutarman meminta masyarakat tidak memercayai begitu saja rekaman percakapan yang diduga pilot AirAsia QZ8501 dengan Air Traffic Controller (ATC) Bandara Juanda. Rekaman dengan judul file "ATC PK AXC-QZ8501 201412272225Z" tersebut diunggah di Soundcloud oleh pengguna dengan user-ID "digitizing" pada Sabtu (3/1/2015), sesaat setelah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membekukan izin terbang AirAsia rute Surabaya-Singapura.
"Saya kira ini penyelidikan sedang dilakukan dan rekaman (asli) itu tentu adanya di kokpit, di black box. Mungkin black box sampai sekarang belum ditemukan sehingga kita jangan percaya isu-isu seperti itu," kata Sutarman di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/1/2015).
Ia pun meminta masyarakat menunggu hasil investigasi KNKT terkait insiden AirAsia ini. Mengenai kemungkinan Polri mengusut pihak yang menyebarkan rekaman itu, Sutarman menyampaikan terbuka kemungkinan Polri melakukan penelusuran atas beredarnya rekaman tersebut.
"Ya kita belum tahu akan seperti apa, nanti kita lihat ini teman-teman, tentu akan kita telusuri. Sekarang kan era informasi, era digital sehingga siapa pun bisa menyebar masalah-masalah seperti itu. Tapi, kita berharap masyarakat tidak terpengaruh masalah-masalah seperti ini. Tunggu info resmi dari pemerintah, khususnya KNKT, terkait penyidikan undang-undang penerbangan," ujar Sutarman.
Terkait rekaman ini, sumber dalam KompasTekno yang tidak mau disebut namanya memastikan bahwa rekaman tersebut adalah rekaman asli ATC Juanda pada Minggu (28/12/2014). Hal itu dikonfirmasinya berdasar traffic (lalu lintas pesawat lain) yang dikontrol pada pagi itu. (Baca: QZ8501 Disebut Ilegal, Rekaman ATC Juanda Beredar di Internet)
File tersebut direkam dalam format UTC atau waktu Zulu (GMT +0) sehingga tanggal yang tertera masih 27 Desember 2014 pukul 22.25 GMT, yang artinya Minggu 28 Desember 2014 pukul 05.25 WIB.
Dalam rekaman audio berdurasi sekitar 20 menit tersebut, pada menit ke-10, terdengar suara dari AirAsia QZ8501 (dengan callsign Wagon Air 8501) yang memberitahukan posisinya di-parking stand A9, dengan registrasi PK-AXC (Alpha X-ray Charlie), jumlah penumpang, dan tujuan Singapura.
Percakapan tersebut kurang lebih sebagai berikut:
AWQ8501: "Tower, Wagon Air eight five zero one good morning..."
Tower: "Wagon Air 8501 good mornig Juanda Tower, go ahead..."
AWQ8501: "Eight five zero one (registrasi) alpha x-ray charlie parking stand Alpha Niner (A9) destination Singapore POB (passenger on board) one six one, request push and start, wagon air eight five zero one..."
Tower: "Wagon Air eight five zero one parking stand number Alpha niner Pushback and start approved heading west runway one zero, exit sierra two..."
Tak lama kemudian, pada menit ke-4, QZ8501 meminta izin ke ATC untuk menuju ke landas pacu. ATC kemudian mengarahkan QZ8501 ke runway 10 yang sedang digunakan saat itu.
Pada menit ke-07.07, ATC kemudian memberikan izin keberangkatan kepada QZ8501 melalui airways M635 dengan ketinggian jelajah awal 24.000 kaki.
"Wagon Air eight five zero one clear to Singapore, mike six three five level two four zero initial, RAMPY one alpha departure squawk number seven zero zero five," demikian kata petugas ATC yang bersuara wanita tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.