Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Ini, Tim DVI dari Korea dan Singapura Mulai Bergabung

Kompas.com - 03/01/2015, 22:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com- Tim Disaster and Victim Identification (DVI) untuk korban pesawat AirAsia QZ8501 mulai mendapat bantuan dari tim DVI negara lain yakni Singapura dan Korea Selatan. Personel DVI kedua negara itu akan bergabung dalam tim yang dipimpin oleh Komisaris Besar Budiyono, Sabtu (3/1/2015) malam ini.
 
"Ada DVI expert dari Singapura dan Korea. Rencananya malam ini datang dan joint operation. Kami tidak akan tolak dan menerima bantuan dalam bentuk apa pun," kata Kepala Tim DVI Jawa Timur, Kombes Budiyono di posko ante-mortem, Sabtu.
 
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Awi Setiyono mengungkapkan, bantuan asing yang hadir itu menambah personel ahli Tim DVI yang saat ini berjumlah 30 orang. Ahli Tim DVI itu berasal dari kepolisian hingga ahli forensik dari Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Brawijaya.
 
"Mereka yang hadir ada yang expert pathologi, expert sidik jari, sampai expert odonthologi," katanya.
 
Semakin banyak tenaga identifikasi dikerahkan, Awi menilai kerja tim DVI akan semakin cepat. Pasalnya, saat ini, seluruh jenazah sudah berada di RS Bhayangkara yakni berjumlah 30 jenazah.
 
Dari jumlah itu, sebanyak enam jenazah telah diidentifikasi. Sementara lainnya, hingga kini masih harus mengantri untuk diidentifikasi. Sebuah cold storage seukuran peti kemas disiapkan tim DVI untuk memuat 200 jenazah. 
 
Biasanya, untuk satu jenazah diperlukan lima ahli yang terdiri dari ahli pathologi, ahli odonthologi, ahli antropologi, ahli sidik jari, dan ahli DNA. Tim DVI berpacu dengan waktu mengingat kondisi jenazah yang semakin membusuk lantaran tenggelam di air laut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com