"Ya itu kan Poso masih banyak unsur-unsur yang dilatih oleh yang radikal, sumber-sumber teror, karena itu polisi, tentara, harus menyelesaikan itu," ucap Kalla di Bandara Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah, Senin (29/12/2014).
Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno, mengatakan, aparat intelijen telah mendeteksi adanya perekrutan dan perkembangan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Poso, Sulawesi Tengah.
Tedjo memastikan ada ratusan warga negara Indonesia yang sudah masuk menjadi anggota ISIS. Dia juga mengungkapkan ada sebanyak 110 warga negara asing yang teridentifikasi anggota ISIS di Poso.
Pada 13 September 2014, Tim Detasemen 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang yang diduga terkait kelompok ISIS di Poso, Sulawesi Tengah. Empat orang di antaranya merupakan warga negara Turki.
Jejak ISIS di Poso bermula saat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah pada Agustus 2014, mengetahui adanya pergerakan kelompok teroris pimpinan Santoso Abu Wardah. Mereka mengidentifikasi kelompok Santoso ini melakukan pergerakan mirip ISIS.
Kapolda Sulteng, Brigadir Jenderal Ari Dono Sumanto, bahkan menduga kelompok Santoso bersama simpatisannya sudah masuk ISIS. Ini terlihat dari temuan adanya sekelompok orang yang mengibarkan bendera ISIS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.