Harta kekayaan Hotman sempat dipertanyakan oleh Koalisi Masyarakat Sipil untuk Selamatkan Mahkamah Konstitusi. Di sela tes wawancara untuk Hotman, Koalisi membeberkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) pejabat eselon III Kementerian Hukum dan HAM itu yang hanya Rp 32 juta.
"Saya eselon III, gaji Rp 14 juta, mobil Jazz tahun 2005 belum lunas. Jadi, kalau dikatakan apa saya sudah selesai di dunia ini, betul-betul tidak. Kalau disebut hanya Rp 32 juta, yakinlah apa yang tertera di situ," kata Hotman.
Meski memiliki harta sedikit, Hotman mengaku integritasnya tak perlu diragukan lagi. Dia mencontohkan, pada usia 30 tahun, dia menduduki jabatan struktural di biro perencanaan. Namun, dia meminta dipindahkan menjadi dosen di Pusdiklat.
"Memang dari dulu sudah ada jiwa-jiwa berontak. Jadi kalau dilihat itu bukan daftar harta kekayaan, tapi daftar kemiskinan. Jadi mohon jangan timbulkan rasa kasihan," kata Hotman.
Pada seleksi hari Senin ini, seleksi dilakukan oleh Lazarus Tri Setyawanta Rabala (dosen FH Unid Semarang), Fontian Munzil (hakim ad hoc Tipikor tingkat banding pada Pengadilan Tinggi Jawa Barat), Sugianto (dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon), dan Dhanang Widjiawan (Manajer Regulasi PT Pos Indonesia kantor pusat Bandung).
Selain itu, Krisnadi Nasution (dosen FH Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya), I Dewa Gede Palguna (dosen hukum tata negara di FH Universitas Udayana), Imam Anshori Saleh (komisioner Komisi Yudisial), dan Hotman Sitorus (PNS Kementerian Hukum dan HAM).
Tes wawancara pada esok hari dilakukan terhadap calon hakim konstitusi Yuliandri (Guru Besar FH Universitas Andalas), Hamdan Zoelva (Ketua MK), Aidul Fitriaciada Azhari (dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta), dan Franz Astani (notaris).
Calon lainnya yaitu Erwin Owan Hermansyah Soetoto (dosen FH Universitas Bhayangkara Jakarta Raya), Muhammad Muslih (dosen FH Universitas Batanghari Jambi), dan Indra Perwira (dosen FH Universitas Padjadjaran).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.