Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan Pohan: SBY Punya Daya Magnetis Kuat

Kompas.com - 22/12/2014, 16:43 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wasekjen DPP Partai Demokrat, Ramadhan Pohan menilai, hingga kini belum ada sosok lain yang pantas memimpin Demokrat selain Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut dia, SBY merupakan sosok pemimpin yang mampu meneyelesaikan berbagai persoalan.

"Ketokohan, integritas, kompetensi dan magnetik Pak SBY itu belum ada duanya di Partai Demokrat. Jangankan level Demokrat, di nasional saja SBY terkuat," kata Ramadhan dalam keterangan yang diterima wartawan, Senin (22/12/2014).

Ia mencontohkan, ketika terjadi polemik dalam pembahasan Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pilkada, SBY turun langsung untuk menyelesaikannya. Buktinya, kata dia, setelah ia berbicara dengan Presiden Joko Widodo saat itu, seluruh pimpinan Koalisi Merah Putih datang ke kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, dan sepakat untuk menyetujui pengesahan Perppu tersebut.

"Bisa nggak Pak Prabowo, Pak Ical dan lain-lain menyamperi rumah Ketua Umum Partai Demokrat jika bukan karena Pak SBY?" katanya.

Ramdhan pun menyesalkan sikap sejumlah kader yang mengkritisi rencana SBY untuk maju kembali sebagai kandidat calon ketua umum Demokrat. Menurut dia, hanya orang lemah yang yang ingin menghambat pencalonan SBY.

"Siapapun monggo running, tapi tolong jangan hambat dan halangi Pak SBY maju ketum. Hanya orang yang ingin PD hancur dan lemah saja yang mau hambat SBY," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com