Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Unggul di Survei, Puan Tak Mau Saingi Megawati Jadi Ketum PDI-P

Kompas.com - 18/12/2014, 17:10 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani memastikan dirinya tidak akan maju dan bersaing dengan ibunya, Megawati Soekarnoputri untuk menjadi ketua umum PDI-P. Puan tidak memercayai survei Cyrus yang lebih mengunggulkannya dari Megawati.

"Sesuai hasil rakernas di Semarang, kami semua bersepakat bahwa Ibu Mega sebagai ketua umum di Kongres 2015," kata Puan di Jakarta, Kamis (18/12/2014).

Puan mengaku sudah mencermati survei yang dilakukan Cyrus. Menurut dia, survei itu memiliki keanehan karena mengukur keinginan publik secara umum, bukan mengukur keinginan internal partai. "Padahal kan yang memilih dan mengetahui siapa yang jadi ketua umum ya internal struktural," ujar Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini.

Hal yang sama, menurut dia, berlaku bagi Presiden Joko Widodo yang juga diunggulkan dalam survei tersebut untuk menjadi ketua umum PDI-P. Dia meyakini, Jokowi tidak akan muncul dan menyaingi Megawati dalam kongres 2015 mendatang.

"Kongres nanti itu kita tinggal mengesahkan Ibu Mega sebagai ketum. Sudah pasti (aklamasi)," ujarnya.

Sebelumnya, dalam survei Cyrus, terlihat bahwa Jokowi dan Puan lebih diinginkan publik untuk menjadi ketua umum dibandingkan Megawati. Jika Megawati tak diikutsertakan dalam kompetisi, maka Jokowi mendapatkan dukungan dari 29,3 persen responden. Puan Maharani berada pada peringkat kedua dengan 24,5 persen. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada pada peringkat ketiga dengan 12,4 persen.

Saat Megawati diikutkan dalam kompetisi, Jokowi tetap ungul dengan dukungan sebanyak 26,1 responden. Puan Maharani juga masih berada pada urutan kedua dengan 18,6 persen. Nama Megawati baru muncul di peringkat ketiga dengan 16,7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com