Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini PR yang Dititipkan Busyro untuk Pimpinan Terpilih KPK

Kompas.com - 16/12/2014, 21:01 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas, yang mengakhiri jabatannya pada Senin (15/12/2014) kemarin, mengatakan, penggantinya harus menyelesaikan pekerjaan yang belum diselesaikannya. Salah satu pekerjaan yang belum tuntas, kata Busyro, menyoroti kebijakan yang dibuat pemerintah daerah terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

"Yang belum selesai ketika KPK melakukan mapping atau memotret apakah kebijakan pemda-pemda se-Indonesia dalam menyusun APBD itu dan membuat kebijakan di luar kebijakan APBD itu berbasis pada transparansi, akuntabilitas atau tidak," kata Busyro di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (16/12/2014).

Busyro mengatakan, KPK dan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan telah melakukan kajian di 33 provinsi mengenai APBD. Ternyata, kata dia, ditemukan persoalan ada ketidaktransparanan di sektor ketahanan, energi, pangan, pajak, dan infrastruktur.

"Semuanya banyak masalah. Ternyata proses perencanaan itu tidak berbasis riset tentang jenis-jenis masalah rakyat," ujar Busyro.

Ia menyayangkan pemerintah daerah tidak melibatkan berbagai unsur masyarakat seperti akademisi dan organisasi masyarakat keagamaan dalam penyusunan APBD. APBD, kata Busyro,  hanya ditetapkan oleh kepala daerah dan DPRD tanpa adanya pengawasan sehingga berpotensi terjadinya korupsi yg masif.

"Di 2015 kami akan meminta memerankan unsur-unsur masyarakat sipil, untuk membackup proses-proses penyusunan APBD itu berbasis pada jenis-jenis kebutuhan masyarakat," kata Busyro.

Masyarakat sipil, lanjut dia, akan berperan sebagai penyeimbang pemerintah yang kental aroma politik. Menurut Busyro, politik masih erat dikaitkan dengan proses demokrasi yang berbau politik uang.

"Kami tidak melawan pemerintah. Justru kita menolong pemerintah. dan ternyata pemda-pemda dengan tangan terbuka sangat apresiatif dengan langkah KPK ini," ujar Busyro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peretasan PDN Bukti Keamanan Data RI Lemah, Kultur Mesti Diubah

Peretasan PDN Bukti Keamanan Data RI Lemah, Kultur Mesti Diubah

Nasional
Komisi I Desak Pemerintah Buat Satgas dan Crisis Center Tangani PDN

Komisi I Desak Pemerintah Buat Satgas dan Crisis Center Tangani PDN

Nasional
Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden, yang Ketum Kan Saya!

Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden, yang Ketum Kan Saya!

Nasional
PDN Diretas, Pengelola sampai Pejabat Dinilai Patut Ditindak Tegas

PDN Diretas, Pengelola sampai Pejabat Dinilai Patut Ditindak Tegas

Nasional
[POPULER NASIONAL] Tanggapan Parpol Atas Manuver PKS Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta | Pemerintah Pasrah Data PDN Tak Bisa Dipulihkan

[POPULER NASIONAL] Tanggapan Parpol Atas Manuver PKS Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta | Pemerintah Pasrah Data PDN Tak Bisa Dipulihkan

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2024

Nasional
Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Nasional
PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

Nasional
TB Hasanuddin Titipkan 'Anak' Bantu BSSN Buru 'Hacker' PDN

TB Hasanuddin Titipkan "Anak" Bantu BSSN Buru "Hacker" PDN

Nasional
Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Nasional
Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Nasional
Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Nasional
Data PDN Tidak 'Di-back Up', DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Data PDN Tidak "Di-back Up", DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Nasional
Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Nasional
Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com