JAKARTA, KOMPAS.com — Kabar duka di pengujung tahun 2014 tersiar dari Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (12/12/2014) petang.
Tanah longsor datang tiba-tiba mengubur puluhan rumah yang dihuni sekitar 300 jiwa dari 53 keluarga. Menurut data yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (15/12/2014) siang, dikonfirmasi sejumlah 51 orang tewas.
Kepala Pusat Data dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, bencana tanah longsor menjadi bencana yang paling mematikan sepanjang 2014. Sepanjang tahun ini, tanah longsor telah membunuh 338 orang.
"Tanah longsor menjadi bencana paling mematikan tahun 2014," kata Sutopo. (Baca: Tanah Longsor Bencana Paling Mematikan Tahun 2014).
Berdasarkan catatan BNPB, pada tahun 2014, ada 385 kejadian tanah longsor. Selain menyebabkan korban tewas, ratusan rumah juga rusak dan 13.262 orang harus mengungsi. Menurut Sutopo, tren bencana tanah longsor terus meningkat sejak tahun 2005 hingga 2014.
Bencana memang tidak dapat diduga. Namun, bukan berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa. Sejauh mana pemerintah melakukan sosialisasi tanggap bencana di Indonesia? Apa saja yang sudah dilakukan pemerintah? Ancaman bencana apa saja yang menghantui negeri ini?
Simak diskusi selengkapnya dalam program “Satu Meja” malam ini pukul 22.00 – 23.00 WIB di Kompas TV.
Program yang dipandu oleh Aiman Witjaksono ini akan menghadirkan Khofifah Indar Parawansa (Menteri Sosial), Saleh Daulay (Ketua Komisi VIII DPR), Junjungan Tambunan (Direktur Tanggap Darurat BNPB), dan Edi Prasetyo Utomo (Peneliti Longsor LIPI).
Juga akan bergabung untuk memberikan informasi terkini dari Banjarnegara dengan Slamet Utomo (Bupati Banjarnegara) dan Teuku Faisal Fathani (Peneliti Longsor UGM) yang pernah memasang alat pendeteksi dini longsor di Banjarnegara. (Ike Kesuma/KompasTV)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.