JAKARTA, KOMPAS.com — Tak ada yang berubah dari mantan Wakil Presiden Boediono meski ia sudah lama tak terlihat di hadapan publik. Boediono tetap terlihat bugar dan sederhana saat menghadiri peluncuran buku Sisi Lain Istana 2 karya wartawan Kompas, J Osdar, di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Boediono yang kerap menggunakan kemeja putih lengan pendek saat masih menjabat sebagai wakil presiden kini lebih memilih tampil santai dengan kemeja bercorak garis-garis warna ungu. Senyum lebarnya disertai anggukan kepala kepada para tamu yang menyapa masih menjadi ciri khas mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut.
"Rumah saya tidak seburuk itu, paling enggak masih ada nomornya," seloroh Boediono mengawali sambutannya. Dia pun terlihat lepas tertawa setelahnya.
Boediono mengomentari pernyataan Osdar yang bercerita perjalanannya ke rumah Boediono di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Osdar mengenang pertemuannya dengan Boediono tanpa disertai protokoler yang terlalu rumit. "Tapi, mencari rumahnya Pak Boed itu susahnya minta ampun, sudah macet, lewat jalan kecil pula," canda Osdar.
Boediono memang tak berubah. Dia tetap terlihat irit berbicara meski tak sungkan melontarkan candaan. Gaya pidato Boediono yang singkat dan normatif juga masih dipertahankannya.
Yang berbeda saat ini adalah Boediono bersedia melayani wawancara dengan sejumlah wartawan. Pengawalan Pasukan Pengamanan Presiden Grup D pun relatif lebih longgar karena tidak lagi memberi jarak wartawan untuk bertanya kepada Boediono.
"Sekarang kesibukan saya menata rumah, bayar kembali utang saya dengan anak dan cucu," kata Boediono saat ditanya kegiatannya setelah tak lagi menjadi wapres.
Pria kelahiran Blitar, Jawa Timur, 25 Februari 1943, itu pun bercerita tentang kegiatannya kembali ke kampus dan mengajar. Sebagaimana hari-harinya selama menjabat, Boediono juga masih "puasa" berbicara politik. "Saya tidak mau politik dulu," katanya.
"Puasa" dari politik itu juga sempat dijalani oleh Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, puasa SBY itu "batal" karena SBY mengaku tergerak untuk membicarakan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Kemarin, SBY menemui Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan dukungannya terhadap pemilihan kepala daerah secara langsung sebagaimana diatur dalam perppu tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.