JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Ancol, Priyo Budi Santoso, mengatakan, pihaknya akan mengedepankan asas kesantunan jika susunan kepengurusan Munas Ancol diterima Kementerian Hukum dan HAM. Ia enggan gelap mata dengan memecat kubu yang berseberangan, seperti yang pernah dilakukan kepada beberapa kader Golkar sebelumnya.
"Kami sebenarnya menahan diri untuk tidak ikut-ikut cara gelap mata, main pecat semacam itu karena kami mengedepankan asas kesantunan dan tata krama dalam hal ini," ujar Priyo di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin (8/12/2014).
Priyo menilai saat ini Golkar dicemari hal-hal yang berdampak kurang baik bagi partai berlambang beringin tersebut. Menurut dia, hal-hal yang mencemari itu perlu dibersihkan, tanpa harus ada aksi pemecatan.
"Awan gelap meliputi wajah-wajah para pemimpin yang selama ini sebenarnya kita hormati di pihak sana. Kalau ada kesadaran hal-hal yang mencemari, itu semestinya harus dibersihkan," kata Priyo.
Dengan demikian, Priyo setuju dengan adanya upaya rekonsiliasi antar-kubu yang berseberangan. Menurut dia, kekisruhan yang dapat mencemari Partai Golkar dengan pengaruh buruk harus segera dihentikan.
"Tapi, ingat, tidak boleh cara-cara kisruh, intimidasi yang jauh dari tata krama itu kemudian mencemari Partai Golkar. Kami tidak ingin melihat itu dan kami harus berikhtiar untuk menghentikan itu," ujar Priyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.