Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Perppu Pilkada, Aburizal Tak Mau Golkar Disebut Ingkar

Kompas.com - 05/12/2014, 08:24 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar tak mau jika disebut ingkar karena sikapnya menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Pemilihan Kepala Daerah yang diajukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelang akhir masa jabatannya. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, keputusan Golkar menolak Perppu itu sesuai dengan dinamika politik saat ini dan telah disampaikan di Musyawarah Nasional IX Partai Golkar.

"Kita dibilang ingkar janji, keputusan dan rekomendasi munas itu dibuat oleh semua peserta munas, bukan oleh pribadi," kata Aburizal, saat menyampaikan pidato penutupan Munas IX, di Ballroom Hotel Westin, Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (4/12/2014).

Sebelumnya, pada saat menyampaikan pernyataan menanggapi pandangan umum Munas IX, Selasa (2/12/2014), Aburizal menginstruksikan Fraksi Golkar untuk menolak Perppu Pilkada. Ia juga meminta agar instruksinya itu masuk dalam keputusan atau rekomendasi munas agar diperjuangkan oleh Fraksi Golkar.

Aburizal mengatakan, penolakan terhadap Perppu Pilkada merupakan respons atas banyaknya usulan dari pimpinan Partai Golkar di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Ia sepakat menolak Perppu itu untuk menghidupkan kembali Undang-Undang Pilkada yang mengatur pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD.

"Sesuai usulan Saudara sekalian, kita bisa menolak Perppu itu," kata Aburizal.

Pada Rabu (3/12/2014), pilihan kata "menolak Perppu Pilkada" diubah menjadi "Partai Golkar akan memperjuangkan pilkada melalui DPRD". Perubahan redaksional itu merupakan usulan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, yang disampaikan dalam sidang paripurna Munas IX.

"Munas Golkar memutuskan agar DPP memperjuangkan pilkada melalui DPRD, lalu diinstruksikan pada Fraksi (Golkar) di DPR. Jadi, bukan menolak Perppu Pilkada," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid.

Nurdin adalah Ketua Steering Committee sekaligus Ketua Sidang Munas IX.

SBY sebut Golkar ingkar

Menanggapi sikap Golkar, Presiden keenam yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pernyataan melalui akun Twitter-nya, @SBYudhoyono, Kamis (4/12/2014) malam. (Baca: SBY: Menolak Perppu Pilkada, SBY Mengingkari Kesepakatan)

"Kini, secara sepihak PG (Partai Golkar) menolak Perppu, berarti mengingkari kesepakatan yang telah dibuat. Bagi saya hal begini amat prinsip. *SBY*," tulis SBY.

SBY kemudian menjelaskan, dia memegang nota kesepakatan bersama enam partai politik pada 1 Oktober 2014 untuk mendukung Perppu tersebut. Nota kesepakatan itu, menurut SBY, ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan.

"Waktu itu PD bersedia bersama KMP dalam kepemimpinan DPR & MPR, dgn syarat (mutlak) KMP harus menyetujui & mendukung Perppu. *SBY*," kata SBY.

Tidak hanya itu, SBY bahkan mengaku akan menjelaskan lahirnya kesepakatan bersama yang ditandatangani Koalisi Merah Putih ketika itu, yang mengaku akan mendukung Perppu Pilkada langsung.

"Sebenarnya saat ini saya ingin 'menyepi' dari politik. Tetapi, keadaan mengharuskan saya untuk mengambil sikap tegas & terang. *SBY*," tulis SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur Demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur Demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com