"Tidak tahu. Tidak dibuka tadi," ujar Susi di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (3/12/2014).
Menurut Susi, harta kekayaan yang dimilikinya tidak besar. Kekayaannya, kata Susi, tak sebanyak aset yang dimiliki sejumlah perusahaannya. Susi memiliki pabrik pengolahan ikan bernama PT ASI Pudjiastuti Marine Product dan perusahaan alat transportasi udara, PT ASI Aviation.
"Kalau pribadi ya tidak punya (banyak uang). Saya punyanya perusahaan yang (uangnya) banyak," kata Susi.
Susi merupakan menteri ke-18 yang menyerahkan LHKPN kepada KPK. Sebelum Susi, menteri-menteri yang telah melaporkan kekayaannya adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar; Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri; Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir; Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan; Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono; serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah AAGN Puspayoga.
Para menteri lainnya adalah Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi; Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro; Menteri Kesehatan Nila Moeloek; Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil; Menteri Pariwisata Arief Yahya; Menteri Pertanian Amran Sulaiman; Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi; Menteri Sekretaris Negara Andi Widjajanto; Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo; serta Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.
Selain melaporkan harta kekayaan, Susi mengaku bertemu dengan pimpinan KPK untuk membahas penangkapan ikan secara ilegal. Namun, saat ditanya lebih jauh soal hasil perbincangan terkait hal tersebut, Susi memilih tak menjawabnya dan langsung menuju ke mobil dinasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.