Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Laksono Heran Priyo Mencoba Masuk ke Arena Munas Golkar

Kompas.com - 01/12/2014, 18:47 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Presidium Penyelamat Partai Golongan Karya Agung Laksono heran mengapa Priyo Budi Santoso masuk ke arena Musyawarah Nasional Partai Golkar di Nusa Dua, Bali. Atas kehadirannya itu, kata Agung, ia diusir dari arena Munas. (Baca: Muladi: Priyo Dilarang Masuk ke Arena Munas Golkar)

"Kenapa mesti masuk sih? Sebagai orang yang disorot tentu harus memprtimbangkan situasi. Tentu sebaiknya Pak Priyo tidak usah datang," kata Agung, di Nusa Dua, Bali, Senin (1/12/2014).

Agung dan Priyo masuk dalam barisan yang menentang pelaksanaan Munas di Bali. Mereka membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar dan merencanakan Munas tandingan pada Januari 2015 mendatang. Namun, Agung membantah langkah Priyo tersebut diambil atas instruksi presidium.

"Itu pribadi Pak Priyo," ujarnya.

Selain menyalahkan Priyo, Agung juga menyesalkan sikap panitia Munas yang memilih-milih kadernya untuk masuk ke ruangan.

"Sebaiknya panitia Munas melihat Pak Priyo sebagai kader Golkar, mantan Pimpinan DPR, dia bukan pencuri, bukan pelanggar AD/ART kan pelanggar UU. Kenapa harus dilarang? Dia Ketua MKGR pendiri ormas besar. Itu pelecehan kepada ormas," katanya.

Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi mengatakan, Priyo diusir dari arena Munas IX Partai Golkar pada Minggu (30/11/2014) malam.

"Priyo sempat datang, tapi enggak diperbolehkan masuk saat pembukaan," kata Muladi di Nusa Dua, Bali, Senin (1/12/2014), seperti dikutip Antara.

Muladi belum mengetahui persis kronologi pengusiran oleh panitia Munas terhadap Priyo yang juga salah satu bakal calon ketua umum Golkar. Muladi yakin Priyo ditolak karena telah turut membentuk Presidium Penyelamat Partai yang tidak diakui dalam AD ART partai.

"Mungkin karena dia telah melakukan pemecatan terhadap Pak Aburizal sebagai ketua umum partai," jelas Muladi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Satgas Judi "Online" Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Nasional
Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi 'Online'

Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi "Online"

Nasional
Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi 'Online'

Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi "Online"

Nasional
Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com