Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aburizal Didukung karena Golkar Ingin Tetap Berada di Koalisi Merah Putih

Kompas.com - 01/12/2014, 00:16 WIB
Indra Akuntono

Penulis


BALI, KOMPAS.com
- Kepemimpinan Aburizal Bakrie di Partai Golkar kemungkinan besar akan berlanjut sampai lima tahun ke depan. Pasalnya, mayoritas Ketua DPD I dan II Partai Golkar menginginkan Golkar tetap dipimpin oleh Aburizal.

Ketua DPP Partai Golkar, Tantowi Yahya menjelaskan, alasan utama yang membuat dukungan untuk Aburizal deras adalah kepastian posisi di Koalisi Merah Putih. Hanya Aburizal yang dianggap berkomitmen membawa Golkar bersama KMP dan mampu berperan penting di dalamnya.

"Dukungan itu berbasis pada keinginan agar Golkar tetap berada di KMP," kata Tantowi, di Nusa Dua, Bali, Minggu (30/11/2014).

Tantowi mengungkapkan hal itu setelah melakukan komunikasi dengan para pimpinan DPD I dan II Partai Golkar dari beberapa daerah. Ia bahkan menyebut alasan itu juga tertuang dalam keputusan Rapimnas VII Partai Golkar yang digelar di Yogyakarta beberapa hari lalu dan meminta Golkar tetap berada di KMP.

Wakil Ketua Komisi I DPR itu melanjutkan, hanya di bawah kepemimpinan Aburizal kepastian sikap politik Golkar di KMP terjaga. Selain itu, Aburizal juga dianggap mampu menempatkan Golkar sebagai elemen penting dalam koalisi tersebut karena posisinya sebagai Ketua Presidium KMP.

Keputusan menjadikan Aburizal menjadi Ketua Presidium KMP dianggap Tantowi telah menggunakan parameter yang jelas. Selain senior dan berpengalaman, kemampuan Aburizal juga diakui oleh tokoh-tokoh di KMP dan mampu menjaga soliditas KMP. Ia melanjutkan, alasan-alasan itu yang akhirnya memupuskan semua penilaian negatif terkait jebloknya prestasi Aburizal selama memimpin Golkar.

Tantowi yakin, Aburizal mampu menjaga nama besar Golkar dan meraih hasil positif di Pemilu 2019.

"Mereka benar-benar merasakan Golkar bisa memainkan peran penting di KMP karena Pak Aburizal," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com