Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capim KPK: Bila DPR Minta Seleksi Ulang, Sama Saja Lecehkan Lembaga Kepresidenan

Kompas.com - 25/11/2014, 16:33 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Robby Arya Brata menilai, Komisi III melecehkan kerja tim Panitia Seleksi (pansel) calon pimpinan KPK bentukan Presiden jika meminta proses seleksi diulang. Menurut dia, seleksi yang dilakukan pansel sudah ketat dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

"Bila Komisi III menolak usulan Capim KPK dari Presiden atau meminta seleksi ulang itu sama artinya melecehkan lembaga kepresidenan, tidak menghargai kerja keras dan integritas Pansel, dan melanggar atau tidak menghormati UU KPK yang dibuat oleh mereka sendiri," ujar Roby melalui siaran pers, Selasa (25/11/2014).

Jika para anggota DPR sepakat untuk mengulang tahapan seleksi, Robby Arya mengaku akan mundur dari seleksi tersebut.

"Saya hanya akan mengikuti seleksi capim KPK, itupun kalau diminta oleh berbagai pihak, bila DPR sudah benar-benar berintegritas dan memiliki political will yang kuat untuk menyelamatkan bangsa dan negara ini dari kehancuran karena korupsi," kata dia.

Lagi pula, Robby Arya mengaku tidak terlalu berambisi untuk menjadi pimpinan KPK. Ia mengatakan, keterlibatannya dalam seleksi capim KPK untuk menyalurkan visinya, yaitu menyelamatkan bangsa dari keterpurukan akibat korupsi.

"Saya tidak begitu berambisi untuk menjadi Pimpinan KPK, karenanya tidak menjadi masalah bila tidak terpilih," ujarnya.

Robby Arya menambahkan, saat ini ia masih menunggu itikad baik DPR untuk melanjutkan tahapan seleksi selanjutnya, yaitu uji kelayakan dan kepatutan. Selain Robby, calon lain yang dikirimkan pemerintah kepada DPR, yakni calon petahana Busyro Muqoddas.

Meski konflik DPR belum sepenuhnya selesai, Robby meyakini dua kubu di parlemen, yaitu Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat akan segera melanjutkan seleksi.

"Saya yakin dan berprasangka baik Anggota Komisi III, KMP dan KIH, akan segera bersatu dan memilih salah satu dari dua Capim KPK yg diajukan oleh Pansel KPK sebelum masa reses DPR," kata Roby.

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPR RI Aziz Syamsuddin menyampaikan bisa saja DPR mengembalikan dua calon pimpinan KPK jika mayoritas fraksi menolak keduanya. Nama Robby dan Busyro diserahkan ke DPR di akhir pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. (baca: Ketua Komisi III: Seleksi Calon Pimpinan KPK Bisa Saja Diulang)

"Kalau dua calon ini secara fraksi dalam pandangannya diputuskan untuk dikembalikan, otomatis harus diulang," kata Aziz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com