Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok di Batam, JK Nilai Kesejahteraan TNI-Polri Harus Diperbaiki

Kompas.com - 20/11/2014, 17:03 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai bentrokan antara oknum TNI dengan Brimob di Batam harus dijadikan bahan evaluasi mendalam. Menurut dia, Kepolisian dan TNI perlu memperbaiki kesejahteraan para prajurit di bawah.

“Ini kan yang paling penting situasi di bawah diperbaiki. Apakah itu massalah kesejahteraan, apakah itu masalah fasilitas, atau perlengkapannya masing-masing,” kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (20/11/2014).

Diakui Kalla, gesekan antara oknum TNI dan Kepolisian di Batam bukan kali ini saja terjadi. Bibit-bibit persoalan kejadian masa lalu, menurut dia, masih tertinggal di sana sehingnga konflik kembali terulang. Ia juga menilai jika masalah ini sebenarnya hanya konflik pribadi yang merembet hingga ke kesatuan.

“Ya artinya bibit-bibit personal itu masih ada jadi memang harus disatukan dengan baik, kan tidak lepas dari masa lalu, masalah-masalah. Ini kan kalau kita lihat hanya saling tersinggung pribadi di pom bensin,” ujar dia.

Politikus Partai Golkar ini juga menilai perlu ada pihak yang bertanggung jawab atas insiden di Batam tersebut. Ia menyebut komandan batalion harus ikut bertanggung jawab. Namun insiden ini, menurut Kalla, tidak harus dipertanggung jawabkan sampai tingkat Kepala Kepolisian RI atau Panglima TNI.

“Tidak semua tindakan di bawah itu pasti ada tangung jawab di atasnya, apa namanya Kapolda atau komandannya atau komandan batalion harus bertanggung jawab tapi tidak terlalu jauh sampai ke atasnya kan. Ini kan yang paling penting situasi di bawah diperbaiki, apakah itu masalah kesejahteraan, apakah itu masalah fasilitas atau perlengkapan masing-masing,” kata dia.

Seperti diberitakan, sejumlah oknum TNI Batalion 134 Tuah Sakti, pada Rabu pagi, melakukan penyerangan ke Mako Brimobda Kepri, di Tembesi, Batam. Dalam penyerangan itu, oknum TNI tersebut sempat melakukan pengerusakan. Peristiwa bentrokan kembali berlanjut hingga Rabu tengah malam. Informasi menyebutkan, sempat terjadi baku tembak dalam peristiwa bentrokan kali ini.

Peristiwa ini bukan kali ini saja terjadi di Batam. Sebelumnya, pada bulan September lalu, bentrokan serupa mengakibatkan empat anggota TNI menderita luka tembak. Saat itu, peristiwa bermula ketika tim dari Direktorat Kriminal Khusus Polda Kepri dibantu anggota Brimob, sedang melakukan penggerebekan salah satu gudang penimbunan BBM ilegal. Belakangan diketahui, anggota TNI Bataion 134 terlibat dalam aksi penimbunan BBM ilegal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com