Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurul Arifin: Tak Ada DPD yang Ingin Golkar Keluar dari KMP

Kompas.com - 19/11/2014, 20:17 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin menegaskan, tidak ada satu pun pandangan umum dari 34 Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar peserta Rapat Pimpinan Nasional VII Partai Golkar di Yogyakarta yang menyatakan ingin keluar dari Koalisi Merah Putih.

Rapat Pimpinan Nasional VII Partai Golkar yang berlangsung pada 18-19 November 2014 di Daerah Istimewa Yogyakarta dihadiri 500 peserta dari perwakilan 34 DPD I Partai Golkar, DPP Partai Golkar, dan perwakilan organisasi masyarakat pendiri Partai Golkar.

”Tidak ada satu pun dalam pemandangan umum yang menghendaki Golkar keluar dari KMP (Koalisi Merah Putih). Umumnya kader merasa KMP menjadi koalisi yang terhormat sebagai kekuatan penyeimbang. Presidium KMP akan melakukan pembentukan struktur dari pusat sampai ke daerah,” ungkap Nurul, Rabu (19/11/2014), di Jakarta.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie meminta agar KMP terus diperkuat hingga ke kabupaten/kota. Penguatan partai-partai politik yang tergabung dalam KPM, menurut Aburizal, juga terus diperkuat.

”Presidium KMP sepakat bahwa koalisi harus dilakukan sampai tingkat daerah-daerah di kabupaten/kota,” kata Aburizal saat membuka Rapimnas VII Partai Golkar, Selasa.

Upaya penguatan partai-partai yang tergabung dalam KMP, katanya, terus dilakukan. Dalam waktu dekat ini, Presidium KMP akan meresmikan KMP Yogyakarta dan KMP Jawa Tengah.

Aburizal mengatakan, komitmen Partai Golkar untuk terus bergabung dalam KMP bukan didasarkan pada pragmatisme sesaat, melainkan didasarkan alasan bahwa KMP akan menjadi gerakan pembaru yang berkomitmen memperkuat Pancasila, UUD 1945, dan NKRI, serta Bhinneka Tunggal Ika.

Ia menegaskan, kehadiran KMP bukan untuk menghalangi pemerintahan dan bukan untuk menghambat pembangunan era Presiden Joko Widodo.

Namun, menurut dia, justru hal itu memperkuat sistem presidensial di Indonesia serta mendorong akselerasi pembangunan yang diupayakan pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo mampu berjalan efektif.

Jangan eksodus

Keberadaan KMP, menurut dia, akan memperkuat sistem demokrasi di Indonesia. Kehadiran koalisi kubu Prabowo Subianto tersebut dilatarbelakangi keinginan untuk menyederhanakan kekuatan politik nasional menjadi dua kekuatan atau dua tenda besar yang saling bersaing, baik di luar maupun di dalam parlemen.

Aburizal berharap pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) IX tidak akan kembali mendorong munculnya eksodus kader potensial yang dimiliki partai itu.

”Kami tidak ingin ada lagi eksodus kader-kader potensial dengan mendirikan partai baru,” kata Aburizal.

Menurut dia, fenomena eksodus atau perpindahan kader potensial tersebut menandakan bahwa kedewasaan berdemokrasi di internal partai berlambang pohon beringin itu belum terwujud.

Bukti sejarah yang menunjukkan terjadinya eksodus tersebut adalah pada Munas VI lahir Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), pada Munas VII lahir Partai Gerindra, dan pada Munas VIII lahir Partai Nasdem.

Oleh sebab itu, katanya, agenda Rapimnas VII sebagai bagian dari persiapan Munas IX perlu berfokus pada penguatan soliditas semua kader.

”Strategi Rapimnas kali ini adalah bagaimana kami memantapkan soliditas partai, mendorong persaingan antarkader secara sehat dan demokratis, sekaligus untuk mencegah terjadinya eksodus kader,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com