Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEM FEUI Dukung Kenaikan Harga BBM, Ini Alasannya

Kompas.com - 18/11/2014, 20:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (BEM FEUI) mendukung kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) per Selasa (18/11/2014). Dukungan itu didasarkan pada sejumlah pertimbangan.

Berdasarkan siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa sore, BEM FEUI berpendapat bahwa subsidi BBM selama ini tidak tepat sasaran. Pasalnya, penikmat BBM bukan dari kalangan miskin, melainkan para pemilik kendaraan bermotor yang notabene kelas menengah ke atas.

"Subsidi malah digunakan lebih dari 70 persen masyarakat mampu. Merekalah masyarakat yang secara tingkat pendapatan ekonominya sanggup membeli barang pada harga pasar," demikian tulis rilis itu.

Kedua, dukungan atas kenaikan harga BBM adalah alokasi subsidi BBM sangat timpang dengan alokasi sektor lain, misalnya pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial. Penghematan subsidi BBM juga dianggap bisa menyelamatkan neraca pembayaran dalam APBN.

Ketiga, penghematan subsidi BBM akan menjadi sumber perbaikan multisektor jangka panjang di Indonesia. Pembangunan sektor infrastruktur sekaligus pelayanan sosial pun bakal lebih cepat. Keempat, subsidi BBM yang dibiarkan berkelanjutan akan menjatuhkan Indonesia ke dalam krisis energi.

"Yang semestinya kini dilakukan pemerintah pasca-kenaikan harga BBM adalah transparan relokasi subsidi. Sektor mana saja yang prioritas? Besarannya berapa?" tulis rilis itu lagi.

Pemerintah juga diharapkan merelokasi subsidi BBM ke sektor produktif, bukannya ke sektor konsumtif, misalnya, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, bantuan modal bagi nelayan dan petani, meningkatkan subsidi pupuk, dan sebagainya.

Terakhir, untuk program jangka panjang, pemerintah diimbau melakukan pemetaan dan pengelolaan sumber energi alternatif di Indonesia. Pengembangan energi alternatif merupakan penawar ancaman krisis energi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Nasional
Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Nasional
Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Nasional
Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Nasional
Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Nasional
Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com