Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan: Candi Borobudur Jadi Revolusi Mental Hadapi Globalisasi

Kompas.com - 17/11/2014, 20:08 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menilai salah satu tantangan yang besar bagi bangsa Indonesia adalah menjadikan situs Borobudur mampu lestari, menjadi sumber inspirasi dan memperkuat integritas kehidupan berbangsa dan bernegara menuju bangsa yang berkepribadian dan bermartabat.

Menurut Puan, dengan perkembangan peradaban saat ini semua pihak diharapkan mampu mengubah cara pikir dan tindak masyarakatnya melalui kegiatan yang kreatif dan inovatif dalam rangka memperkuat kepribadian dan martabat bangsa Indonesia.

"Inilah yang kita sebut Revolusi Mental. Di era global terlebih dengan dibukanya Masyarakat Ekonomi Asean (EA) pada Desember 2015, interaksi lintas budaya menjadi kian meningkat dan sangat mempengaruhi eksistensi dan identitas budaya suatu bangsa. Dan Borobudur yang sudah berusia 200 tahun menjadi inspirasi penting," ujar Puan melalui siaran pers, Senin (17/11/2014).

Hal itu dikatakan Puan yang akhir pekan kemarin bersama dengan Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Rebbeca Razavi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo , menandatangani poster perangko pada acara peluncuran perangko seri 200 Tahun Penemuan Borobudur di Taman Lumbini, Komplek Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. 

"Semua pihak dituntut untuk berperan aktif sesuai dengan posisinya masing-masing untuk menjaga agar kehidupan budaya Indonesia tidak tergerus oleh budaya yang dapat mengancam kehidupan Bhineka Tunggal Ika," tambah Puan.

Puan mengatakan, tahun ini Candi Borobudur sudah genap berusia 200 tahun, sejak ditemukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles pada 1814. Borobudur adalah candi atau kuil Budha terbesar di dunia sekaligus salah satu monumen Budha terbesar di dunia. 

Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran dengan proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 2011 atas upaya Pemerintah RI dan UNESCO. Kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Budaya Dunia (World Culture Heritage) pada tahun 1991 yang didasarkan pada hasil karyanya yang mahakarya, unik dan berkaitan langsung dengan tradisi atau peristiwa dengan makna universal yang luar biasa.

"Borobudur selalu digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan tiap tahun umat Budha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul guna untuk memperingati Trisuci Waisak dan sekaligus sebagai salah satu obyek wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan," ujar politisi PDI-P ini.

Pemerintah, kata Puan, menyambut baik atas gagasan dan prakarsa yang dilakukan oleh Provinsi Jawa Tengah, Balai Konservasi Borobudur (BKB) dan PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko dengan menyelenggarakan suatu perhelatan akbar dalam rangka memaknai penemuan dan kegunaan dari candi yang merupakan peninggalan raja-raja dinasti Syailendra tersebut.

"Event ini telah ditetapkan menjadi salah satu agenda dalam kalender even Provinsi Jawa Tengah dan nasional, dan bahkan saya mengharapkan agar Kementerian Pariwisata dapat meningkatkannya sebagai even internasional tahunan," tandas Puan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com