Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plt Sekjen PDI-P Maklum jika Kader Tak Kompak Dukung Jokowi Naikkan Harga BBM

Kompas.com - 11/11/2014, 14:05 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai wajar apabila terdapat perbedaan pendapat dalam internal partainya terkait kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi yang direncanakan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Namanya kebijakan yang penting dan strategis yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, memang ada dinamika di dalamnya, apalagi terkait kenaikan harga BBM," kata Hasto, Selasa (11/11/2014), di Jakarta.

Mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK itu berpesan agar para kader PDI-P tidak melihat kenaikan harga BBM sebagai kebijakan tunggal yang diambil pemerintah. Ia menyebutkan, ada kebijakan lain yang sudah dan akan diambil oleh pemerintah yang akan bermanfaat bagi masyarakat luas.

"Misalnya, bagaimana Jokowi mencanangkan memberantas mafia migas. Bagaimana mengefisienkan sektor produksi dan distribusi. Bagaimana mengedepankan politik keberpihakan bagi rakyat. Kartu Indonesia Sehat, Indonesia Pintar, dan Keluarga Sejahtera diprioritaskan. Bagaimana dilakukan audit migas. Bagaimana reformasi perpajakan juga dijalankan sehingga itu menjadi satu paket kebijakan," kata Wakil Sekjen PDI-P tersebut.

Meski PDI Perjuangan menjadi partai pendukung pemerintah, beberapa politisi partai tersebut menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Anggota Fraksi PDI-P, Effendi Simbolon, misalnya, mempertanyakan sikap Wakil Presiden Jusuf Kalla yang ingin menaikkan harga BBM bersubsidi pada November 2014 (Baca: Effendi Simbolon: Rencana Kebijakan Jokowi Bertentangan dengan PDI-P). Anggota DPR Rieke Diah Pitaloka juga mengkritik rencana kenaikan harga BBM (Baca: Rieke Tolak Rencana Jokowi Naikkan Harga BBM).

Sementara itu, Ketua Fraksi PDI-P di MPR Ahmad Basarah mengatakan, saat ini PDI-P belum mengambil sikap apa pun terhadap rencana kenaikan harga BBM. PDI-P akan terlebih dahulu mendengar argumen pemerintah dan nantinya bisa menerima, menerima dengan catatan, atau menolak rencana itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com