Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Efek Terburuk dari Subsidi BBM adalah Penyelundupan

Kompas.com - 04/11/2014, 19:47 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan, efek terburuk dari subsidi bahan bakar minyak (BBM) adalah penyelundupan. Ia mencontohkan subsidi solar untuk para nelayan. Menurut dia, subsidi solar tidak berhasil meningkatkan produksi ikan karena para nelayan cenderung lebih berminat menjual solar murah yang diperoleh mereka.

"Artinya ialah banyak nelayan yang lebih untung menjual solar subdisi ke industri dari pada pakai solar itu untuk menangkap ikan. Banyak nelayan membeli solar kemudian dijual," kata JK, dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional Kabinet Kerja 2014-2019 di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (4/11/2014).

Acara ini diikuti para gubernur, kepala kepolisian daerah, dan kepala Badan Intelijen Daerah di seluruh Indonesia. Hadir pula Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumpolo, Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol Sutarman, serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdiatno.

JK lalu mengingatkan pentingnya peran kepala daerah dalam mengawasi pelaksanaan program pemerintah. Ia kembali menekankan pentingnya menaikkan harga BBM bersubsidi. Menurut JK, kenaikan harga BBM bersubsidi pada intinya mengalihkan subsidi konsumtif ke arah yang lebih produktif.

"Bagaimana mengurangi subsidi yang besar itu Rp 1 triliun per hari, seminggu saja," ujar JK.

Selain itu, JK juga mengingatkan kepada para gubernur mengenai pentingnya membatasi penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) dan mengurangi pembangunan kantor lembaga pemerintahan. Menurut dia, jumlah PNS yang ada sedianya disesuaikan dengan luas daerah dan jumlah penduduk suatu wilayah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com