Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bansos Ditempatkan di Satu Kementerian

Kompas.com - 01/11/2014, 19:19 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pemerintah akan merapikan program bantuan sosial yang tersebar di 14-16 kementerian. Sebagai gantinya, bantuan sosial akan diintegrasikan menjadi program perlindungan sosial baru yang fokus, tersistem, dan akuntabel. Selama ini, bantuan sosial rawan penyimpangan.

"Presiden mengarahkan saya untuk menertibkan bansos. Saat ini, bansos tersebar di 14-16 kementerian. Ke depan, kementerian yang tidak relevan tidak akan diberi bansos," kata Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro dalam diskusi terbatas yang digelar Harian Kompas, di Jakarta, Jumat (31/10/2014).

Anggaran bansos tahun 2014 mencapai Rp 91,8 triliun, termasuk di dalamnya alokasi untuk pembayaran iuran premi Jaminan Kesehatan Nasional bagi 86,4 juta orang miskin senilai Rp 19,9 triliun.

Besarnya anggaran bansos, menurut Bambang, tidak signifikan memberdayakan orang miskin. Alasannya, program tersebar di beberapa kementerian sehingga nilainya menjadi kecil-kecil dan kurang fokus.

Selain program bansos, Bambang melanjutkan, Kementerian Keuangan juga akan mengintegrasikan sejumlah program perlindungan sosial lain. Konsepnya adalah program perlindungan sosial harus fokus dan disalurkan melalui sistem yang akuntabel.

Sebagian anggaran subsidi bahan bakar minyak, menurut Bambang, juga akan direalokasi ke program perlindungan sosial. Apa pun programnya, pemerintah merencanakannya berlaku permanen.

"Yang kita harapkan setelah reformasi subsidi BBM, program bantuan untuk masyarakat miskin tidak lagi ad hoc, tetapi harus permanen. Caranya, semuanya disalurkan lewat kartu," kata Bambang.

Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran Yenny Sucipto pernah menyatakan, dana bansos pada dasarnya rawan diselewengkan karena tidak jelas kriteria dan akuntabilitasnya. Potensi penyelewengan kian besar setiap kali pemilihan umum pusat ataupun daerah.

Di Kota Batam, misalnya. Kejaksaan Negeri Batam menemukan penyimpangan penyaluran bansos pada 2011-2012. Salah satunya adalah program bansos dilaporkan untuk membangun masjid di salah satu pulau pedalaman. Saat dicek, pulau itu tanpa penghuni dan tak ada bangunan apa pun.

Terkait dengan hal tersebut, Presiden Joko Widodo dijadwalkan meluncurkan program pemberian bantuan melalui mekanisme nontunai pada Senin depan. Pemberian bantuan dengan cara baru ini diharapkan bisa mendorong akses keuangan bagi masyarakat yang lebih luas.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, Bank Mandiri akan menyediakan layanan transfer bantuan nontunai itu.

"Pemberian bantuan itu sudah diuji coba melalui Program Keluarga Harapan beberapa waktu lalu. Presiden akan meresmikan penggunaan sarana nontunai itu sebagai model penyaluran bantuan pemerintah ke depan," kata Budi. Bantuan tidak lagi diserahkan kepada penerima dalam bentuk uang tunai. (ATO/AHA/LAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com