Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapor ke Wapres, Kapolri Sebut Indonesia Rawan Terorisme

Kompas.com - 30/10/2014, 18:57 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Sutarman menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kamis (30/10/2014), di Kantor Wakil Presiden, Jakarta. Ia melaporkan perkembangan penanganan aksi terorisme di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Sutarman, Indonesia rawan terorisme.

"Mulai dari bom Bali yang dulu, sampai sekarang, sampai dengan sekarang bom target-nya anggota Polri, dan targetnya pada simbol pemerintahan, koneksinya dengan ISIS. Itu kami laporkan semua, dan Indonesia cukup rawan terhadap pelaku-pelaku terorisme di Indonesia," kata Sutarman, seusai bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla.

Sutarman juga telah menyampaikan kepada Wapres langkah-langkah yang sudah dilakukan Kepolisian dalam penegakan hukum terhadap pelaku terorisme, mau pun langkah deradikalisasi.

"Sehingga ini kita harapkan bisa jadi satu kebijakan ke depan untuk mengatasi masalah terorisme di Indonesia," sambung Sutarman.

Ia berpendapat, aksi terorisme berdampak luar biasa terhadap perekonomian suatu negara. Sutarman mencontohkan kasus bom Bali yang terjadi beberapa tahun lalu. Menurut Sutarman, pemulihan ekonomi akibat bom bali membutuhkan waktu tiga hingga lima tahun.

"Ini akan sangat berbahaya sehingga kita serius menangani masalah ini, dan kami melaporkan ke Pak Wapres," kata Sutarman.

Mengenai anggaran untuk penanganan kejahatan terorisme, kata Sutarman, Polri akan kembali mengajukan alokasi anggarannya kepada pemerintah. Menurut dia, anggaran ideal untuk penanganan terorisme bagi Kepolisian kurang lebih Rp 100 triliun. Namun, hingga kini, negara baru dapat mengalokasikan anggaran Rp 44 triliun per tahun.

"Anggaran kita yang real yang harus kita lakukan," kata Sutarman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com