Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Jokowi Menggambarkan Profesionalitas Para Menterinya

Kompas.com - 26/10/2014, 19:24 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan 34 nama menteri yang akan mengisi Kabinet Kerja. Ada yang menarik dari bahasa tubuh dan intonasi Jokowi ketika mengumumkan para menterinya.

Jokowi terlihat lebih luwes ketika mengenalkan para pembantunya yang berasal dari kalangan profesional. Dia dengan gamblang menjelaskan latar belakang para menteri itu.

Seperti yang terlihat saat Jokowi mengumumkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. Ia menjelaskan, bahwa Pratikno merupakan Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Di samping itu, Pratikno juga merupakan guru besar ilmu politik dan ilmu pemerintahan di UGM.

"Beliau ini adalah anak desa yang masuk kota sama seperti saya," kata Jokowi di Istana Negara, Minggu (26/10/2014) sore.

Begitu pula saat mengenalkan Menteri Koordinator Bidang Maritim, Indroyono Susilo. Menurut Jokowi, sosok Indroyono merupakan sosok yang kaya pengalaman, salah satunya pernah menjabat sebagai petinggi pada organisasi PBB yang mengurusi soal makanan (FAO).

Ketika mengenalkan Arif Yahya sebagai Menteri Pariwisata pun, Jokowi terlihat bangga. Ia menuturkan, bahwa Arif merupakan sosok pimpinan yang cerdas. Terbukti, pada 2013 lalu, CEO PT Telkom itu menerima anugerah Marketer Of The Year saat itu.

"Arif Yahya ini adalah CEO PT Telkom yang profesional dan mumpuni dalam bidang pemasaran," tuturnya.

Ketika menggambarkan sosok menteri yang berasal dari partai politik, Jokowi justru terlihat monoton dengan mengulang pernyataan sosok politisi profesional.

Hal itu terlihat ketika Jokowi memperkenalkan Tjahjo Kumolo sebagai Menteri Dalam Negeri. Jokowi menyatakan, bahwa Tjahjo merupakan politisi profesional yang tegas. Tjahjo juga disebut terampil dalam membangun komunikasi dengan masyarakat.

"Kebetulan, dia (Tjahjo) putra Solo," ujarnya.

Demikian pula saat menjelaskan latar belakang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Y Laoly, dan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi. Jokowi hanya menyebut Laoly sebagai sosok profesional partai yang ahli dalam bidang hukum.

"Yuddy merupakan profesional politisi muda berintegritas. Saya minta pengelolaan tata kelola pilpres kita ke depan lebih baik," pesan Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com