Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti LIPI: Komunikasi Membaik, KMP Harus Memegang Janji Mengawasi Pemerintah

Kompas.com - 25/10/2014, 15:19 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Profesor Siti Zuhro mengatakan, membaiknya komunikasi politik dua koalisi sebaiknya tidak membuat Koalisi Merah Putih (KMP) lupa atas janjinya menjadi pengawas pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla di parlemen.

"KMP harus memegang janjinya melakukan fungsinya secara baik di parlemen," kata Siti Zuhro melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Sabtu (25/10/2014), seperti dikutip Antara.

Siti Zuhro mengatakan, perlu membangun pola relasi eksekutif-legislatif yang efektif dan profesional tanpa harus menonjolkan rasa permusuhan atau saling tidak suka.

"Pola relasi kedua lembaga tinggi negara tersebut adalah formal dan institusional, bukan personal dan informal," kata dia.

Dia mengingatkan, mencairnya ketegangan politik dan teduh serta jernihnya iklim politik di Indonesia tetap memerlukan rasionalitas dan kedewasaan serta kematangan politik para elite.

Sebelumnya, Jokowi telah menjalin komunikasi dengan beberapa petinggi partai lawan politiknya dalam Pilpres 2014 antara lain Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie. Prabowo juga bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Luhut Pandjaitan. (baca: Politisi Gerindra: Prabowo dan Luhut Sering Bertemu)

Berbagai spekulasi lalu muncul dengan mengkaitkan penyusunan kabinet mendatang. (baca: Hasto: Pertemuan Prabowo-Luhut Tak Bahas Kabinet)

Siti Zuhro berharap membaiknya hubungan para elite antara Koalisi Indonesia Hebat dan KMP tidak lantas mengurangi rasionalitas dan profesionalitas eksekutif dan legislatif yang seharusnya melakukan 'checks and balances'.

"Kalau semua partai diajak masuk ke pemerintah berarti mekanisme 'checks and balances' akan tak efektif," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com