Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Pengangkut Kuda Jokowi Hampir Ditilang Polisi di Cawang

Kompas.com - 20/10/2014, 04:57 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Perjalanan membawa empat ekor kuda untuk menarik kereta hias yang akan dipakai presiden dan wakil presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla seusai pelantikan, Senin (20/10/2014), dari Solo sampai Jakarta tak selamanya lancar.

Buktinya, truk pengangkut empat ekor kuda tersebut hampir ditilang oleh polisi di koridor Tol Cawang, Jakarta Timur. Demikian diceritakan sang sopir, Eko, saat ditemui Tribunnews.com di pacuan kuda Pulomas, Jakarta Timur, Minggu (19/10/2014).

"Pas di jalan sempat nyaris ditilang sama polisi Patroli Jalan Raya (PJR). Kejadiannya di tol dalam kota Cawang, sehabis membayar karcis Rp 10.000 yang mau arah ke Tanjung Priok itu," ujar Eko. Karena diberhentikan PJR, pengemudi pun menepikan mobil.

Sang polisi, sambung Eko, mempertanyakan kenapa muatan truk yang dibawanya banyak. "Saya jawab sedang membawa kuda Pak Jokowi," cerita Eko.

Polisi yang tak percaya dengan keterangan Eko lantas meminta Eko mengeluarkan surat-surat kendaraan dan surat jalan membawa kuda. Semua permintaan polisi tadi dipenuhi oleh Eko. "Pas saya kasih unjuk surat jalan, polisinya langsung bilang, 'Ya sudah jalan sana,'" katanya.

Eko berangkat dari Solo pada Jumat (17/10/2014) pukul 20.00 WIB dan tiba di Jakarta, Sabtu (18/10/2014) pukul 12.00 WIB. Selama perjalanan, ia dua kali berhenti. Selain karena kondisi arus kendaraan di jalan macet, ia juga harus berhenti untuk memberi makan kuda. "Orangnya juga makan," ucap Eko.

Di ruang kemudi, selain Eko, ada Ngabehi Mudjiono Prasetyo dan Mas Ngabehi Sunardi, dua kusir sekaligus pemilik kuda. Sementara itu, enam orang lainnya duduk di bagian belakang, bersama empat kuda betina berwarna coklat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com