JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu aktivis pengelola situs web Kawalmenteri.org, Michael Sebastian Prihartono, menyesalkan langkah presiden terpilih Joko Widodo yang melakukan seleksi menteri secara tertutup. Menurut dia, metode seleksi semacam itu tidak menjamin menteri yang dipilih Jokowi sesuai dengan kehendak dan suara masyarakat.
"Sebenarnya memilih menteri itu hak prerogatif presiden. Kami hanya memberikan usulan, memberikan data. Tetapi agak disesalkan Jokowi melakukan seleksi tertutup begitu," kata Michael kepada Kompas.com, Minggu (12/10/2014).
Michael mengatakan, tujuan dibuatnya situs web kawalmenteri.org adalah agar proses seleksi menteri dapat berjalan secara transparan dengan turut menampung masukan dari rakyat. Namun, kata dia, yang terjadi justru sebaliknya.
Kendati demikian, Michael tetap yakin bahwa nama-nama menteri yang akan diumumkan Jokowi akan tetap sesuai dengan keinginan publik. Menurut dia, kawalmenteri.org akan tetap mengawal kabinet Jokowi hinga lima tahun mendatang.
"Kita kemarin sudah bertemu Pak Jokowi. Kita minta supaya kementerian nanti membuka datanya sehingga kita bisa melakukan penilaian," ujarnya.
Michael mengatakan bahwa Jokowi menyambut baik niat tersebut. Nantinya, dalam waktu tiga bulan sekali, kawalmenteri.org akan memberi rapor setiap kementerian kepada Jokowi. Rapor itu juga sekaligus akan dipublikasikan di website mereka agar masyarakat bisa memantau. "Semuanya bisa mengawasi. Kalau menterinya tidak bagus, ganti," kata Michael.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.